Baru Saja Hakim yang Pernah Bebaskan Koruptor Tiba di Gedung KPK
Hakim Itong yang terlihat memakai kemeja batik panjang berwarna coklat tidak menyampaikan kata-kata saat memasuki markas antirasuah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, sekira pukul 20.19 WIB.
Hakim Itong yang terlihat memakai kemeja batik panjang berwarna coklat tidak menyampaikan kata-kata saat memasuki markas antirasuah.
Pantauan Tribunnews.com, Itong dibawa ke gedung dwiwarna KPK bersama empat orang lainnya yang juga dilakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Keempatnya langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh KPK.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan, giat penindakan di Surabaya, Jawa Timur seluruhnya mengamankan lima orang.
Mereka yang diamankan di antaranya hakim, panitera pengganti, pengacara, dan pihak swasta.
"KPK mengamankan lima orang terdiri dari hakim, panitera pengganti, pengacara dan swasta," kata Ali dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).
Dalam giat penindakan ini juga, tim KPK berhasil mengamankan barang bukti uang ratusan juta.
Selanjutnya, barang bukti itu akan disita untuk menjadi alat bukti dalam menentukan status hukum dari pihak-pihak yang diamankan.
"Turut diamankan pula bukti uang ratusan juta dalam pecahan rupiah yang masih dihitung dan dikonfirmasi kepada para terperiksa," kata Ali.
Dalam kesempatan berbeda, Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) Andi Samsan Nganro membenarkan salah satu hakim di Pengadilan Negeri Surabaya terjaring OTT KPK.
Seorang hakim bernama Itong Isnaeni Hidayat telah diamankan tim satuan tugas (satgas) KPK.

"Informasi dari Ketua PN. Surabaya, bahwa pagi tadi sekitar pukul 05.00-05.30 WIB, KPK datang ke kantor PN Surabaya dan di dalam mobilnya dilihat ada sdr Itong Isnaeni Hidayat, SH.MH Hakim PN Surabaya," ujar Andi.
Tak hanya hakim, MA juga membenarkan seorang panitera pengganti bernama Hamdan turut diamankan lembaga antirasuah.
Hal ini berdasarkan informasi yang disampaikan Ketua PN Surabaya.
"Begitu pula informasi yang diterima nama Panitera Pengganti bernama Hamdan, SH juga turut diamankan," kata Andi.
Lalu, siapa Hakim Itong?
Hakim Itong Isnaeni diketahui mulai bertugas di PN Surabaya sejak Mei 2020.
Tak hanya bekerja sebagai hakim biasa di PN Surabaya, Itong juga bertugas di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan menjabat sebagai humas.
Menurut sumber di PN Surabaya yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bagaimana sosok Itong Isnaeni.
Itong diketahui sudah lama menjadi hakim di PN Surabaya.
Menurutnya, Itong sebagai hakim dikenal sebagai sosok yang nekat.
"Dia hakim yang sudah lama. Memang terkenal bonek," ujar sumber tersebut, Kamis (20/1/2022), dikutip dari Surya.co.id.
Selama kariernya sebagai hakim, Itong pernah membebaskan koruptor pada 2011 silam.
Kala itu, ia bertugas di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Lampung.
Mengutip situs resmi Indonesia Corruption Watch (ICW), hakim PN Tanjungkarang berturut-turut memvonis bebas terdakwa korupsi, mantan Bupati Lampung Timur dan Lampung Tengah, yaitu Satono dan Andy Achmad Sampurnajaya.
Hakim Itong diperiksa Mahkamah Agung karena membebaskan mantan Bupati Lampung Timur, Satono, yang menjadi terdakwa korupsi pada tahun 2011.
Satono saat itu didakwa melakukan korupsi dengan nilai mencapai Rp 199 miliar.
Tak hanya itu, Hakim Itong juga membebaskan Bupati Lampung Tengah, Andy Achmad Sampurna Jaya, dengan nilai korupsi Rp 28 miliar.
Di tingkat kasasi, Satono akhirnya dihukum 15 tahun penjara dan Andy 12 tahun penjara.
Itong pun diskors karena terbukti melanggar kode etik.
Ia kembali berdinas setelah hukuman skorsnya pulih.
Sebelum bertugas di PN Surabaya, dia sempat bertugas di Pengadilan Negeri Bandung.
Punya kekayaan Rp 2 M
Dilansir dari Tribunnews, Hakim Itong melaporkan memiliki dua bidang tanah dan bangunan di Surakarta dan Boyolali, Jawa Tengah.
Hal tersebut diketahui dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2020 lalu.
Di LHKPN, Itong disebut memiliki satu mobil merek Toyota Innova.
Berdasarkan LHKPN itu, Hakim Itong diketahui memiliki kekayaan sekitar Rp 2 miliar.
Hakim Itong Israeni Hidayat ikut terjaring OTT KPK pada Kamis (20/1/2022) sekitar pukul 05.00-05.30 WIB.
Ia ditangkap bersama seorang pengacara dan panitera pengganti bernama Hamdan.
Ketiga orang tersebut ditangkap karena diduga terlibat suap terkait perkara yang berjalan di PN Surabaya.
Hingga kini, KPK masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap dalam OTT tersebut.
“Diduga melakukan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan uang terkait penanganan perkara,” sebut Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Juru Bicara Mahkamah Agung (MA), Andi Samsan Nganro, mengungkap KPK telah menyegel ruangan Hakim Itong.
Setelah menyegel ruangan di PN Surabaya, KPK disebut perdi dengan membawa Itong dan Hamdan.
“Di dalam mobil (KPK) ada saudara Itong dan Hamdan yang turut diamankan,” kata Andi.
Diketahui KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk melakukan proses pemeriksaan sebelum menentukan sikapnya atas perkara ini. (*)