Cerita Penggali Kubur saat Pindahkan Jasad Guru Ngaji di Subang yang Masih Utuh, Tak Ada Bau
Menurut saksi mata, kondisi jasad guru ngaji kondisi tulang beserta kulitnya masih menyatu dan sama sekali tidak menimbulkan bau tak sedap.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Warga Kampung Cikadu, Desa Tanjungsiang, Kecamatan Tanjungsian, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mendadak dihebohkan dengan adanya jasad guru ngaji yang masih utuh meski sudah terkubur 17 tahun.
Kejadian tersebut mendadak viral di media sosial setelah salah seorang mantan muridnya yang merekam proses pemindahan jasad guru ngaji itu.
Diketahui, guru ngaji yang merupakan tokoh masyarakat di Kampung itu juga bernama Ustaz Muhya bin Rudia yang telah wafat pada tahun 2004 silam.
Baca juga: VIRAL Jasad Guru Ngaji Masih Utuh Meski Sudah Dikubur 17 Tahun, Terungkap saat Makam Akan Dipindah
Menurut penggali kubur, Ace Kosasih, dirinya melihat langsung jasad tersebut masih utuh saat akan dipindahkan.
"Waktu proses pengangkatan jasad dari Muhya bin Rudia saya melihat langsung, itu kondisinya benar-benar masih utuh," ucap Ace kepada TribunJabar.id, Minggu (16/1/2022).
Bahkan, kata ia, kondisi jasad guru ngaji tersebut tulang beserta kulitnya masih menyatu dan sama sekali tidak menimbulkan bau tak sedap.

Hanya saja jasad Ustadz Muhya bin Rudia memang sudah terlihat kering seperti jasad yang diawetkan.
"Biasanya kalo jasad yang sudah dikuburkan paling lama 5 bulan sudah membusuk, tapi kalo ini engga yang ada harum terus keliatannya kayak yang diawetkan karena mengering," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pemindahan makam sang guru ngaji merupakan inisiatif warga bersama keluarga, sebab katanya tempatnya dinilai tidak layak, karena berdekatan dengan dengan kandang ternak domba.
Baca juga: VIRAL Jasad Guru Ngaji Masih Utuh Meski Sudah Dikubur 17 Tahun, Terungkap saat Makam Akan Dipindah
Saat ini jasad Muhya bin Rudia dipindahkan ke tempat pemakaman di Kampung Cikadu tidak jauh dari lokasi awalnya dikuburkan.