Pramua Korban Lingkaran Setan

Saling Hajar di Kegiatan Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis Sudah Tradisi, Kini Baru Terungkap

F, warga Pangandaran, korban lingkaran setan dimana 21 anggota pramuka SMAN 1 Ciamis saling hajar saling gaplok, kondisinya mulai membaik. 

Penulis: Padna | Editor: Mega Nugraha
Shutterstock
Ilustrasi - kondisi siswa korban Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis. 

Menurutnya, awal mengetahui anaknya mengalami luka-luka yaitu dari satu orang tuanya korban berinisial E.

"Ternyata, menurut cerita anak saya, bahwa karena ketiga anak kondisinya panas, termasuk anak Saya yang keadaannya paling parah itu dibawa ke kosannya senior," ucap Ani.

Korban saling hajar sempat diobati ala kadarnya oleh sejumlah senior anggota pramuka SMAN 1 Ciamis.

Paginya, katanya M pulang, kemudian akhirnya bertemu dengan ayahnya dan ayahnya merasa curiga.

"Ketika ditanya ayahnya, anak tersebut bercerita semuanya. Dan dari situ ketahuan, bahwa ini ada unsur penganiayaan yang tidak wajar," ucap ceritanya.

Ia berharap, pihak terkait serius menangani terduga pelaku percobaan penganiayaan yang merupakan seniornya.

"Harapan saya hanya satu, bagaimana caranya seluruh pihak menangani kasus ini agar anak tersebut jera, dan tidak terulang lagi," ucap Ani. * 

Istri Gubernur Jabar Minta Maaf

Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan peristiwa saling hajar anggota Pramuka SMAN Ciamis bukan kegiatan Pramuka.

"Kegiatan lingkaran setan bukanlah kegiatan resmi Pramuka. Kegiatan ini murni diinisiasi senior/alumni yang dilakukan tanpa izin sekolah/gugus depan dan tidak dihadiri oleh pembina dan pelatih," katanya melalui akun instagramnya, Kamis (13/1).

Atalia menjelaskan mengenai aktifitas saling hajar bernama lingkaran setan, berdasarkan informasi yang diterimanya, dialami para anggota Pramuka secara bersamaan.

"Sebetulnya ini kejadiannya bareng, jadi ini saling pukul. Kalau info yang saya dapat memang pemukulannya itu kayak melingkar, kemudian akhirnya senior turun tangan ikutan. Tapi detailnya belum bisa disampaikan seperti apa," katanya.

Istri Gubernur Jabar itu mengatakan atas nama pimpinan Kwarda Pramuka Jabar memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian tersebut dan bersama-sama akan memastikan kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

Adapun beberapa arahan yang perlu dilakukan adalah  moratorium atau penghentian sementara kegiatan pramuka yang ada di gudep SMAN 1 Ciamis. Ia pun meminta usut tuntas kasus ini.

"Menginstruksikan agar semua pihak melakukan pembenahan dan konsolidasi, memperbaiki stuktur dan pola pembinaan yang akan berdampak pada pemutusan mata rantai kejadian serupa di seluruh jenjang organisasi Pramuka," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved