Terjadi Cekcok PKL dengan Petugas Satpol PP di GOR Singalodra Ternyata Gara-gara Pemberitahuan Ini
Terjadi cekcok antara pedagang kaki lima dengan petugas gabungan dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) serta Satpol PP di GOR Singalodra
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Terjadi cekcok antara pedagang kaki lima (PKL) dengan petugas gabungan dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) serta Satpol PP di GOR Singalodra Indramayu, Jumat (7/1/2022).
Cekcok itu lantaran sejumlah petugas datang melayangkan surat peringatan (SP) 1 untuk para pedagang di kawasan GOR Singalodra.
Mereka meminta para pedagang agar secara sukarela dapat memindahkan lokasi berdagangnya ke tempat yang sudah disiapkan pemerintah, lokasi itu masih berada di kawasan tersebut.
Hanya saja, sejumlah pedagang menolak relokasi, mereka beralasan tempat yang disediakan pemerintah daerah tersebut sepi pengunjung.
"Ribut-ribut karena ini (lapak dagangan) mau dibongkarin, terus suruh pindah, pindahnya ke sana yang jauh," ujar salah seorang pedagang, Rahayu (52) kepada Tribuncirebon.com.
Dalam hal ini, Rahayu menyampaikan, sebenarnya pedagang tidak keberatan jika direlokasi.
Hanya saja, kata dia, para pedagang meminta relokasi itu ditempatkan tidak jauh dari tempat berjualannya yang sekarang.
Kepala Dispora Kabupaten Indramayu, Jahirin mengatakan, relokasi ini bertujuan untuk menata agar kawasan GOR Singalodra Indramayu tidak kumuh.
Terlebih, Dispora Kabupaten Indramayu sudah membuat konsep rencana untuk menata GOR Singalodra agar bisa menjadi sport tourism atau wisata olahraga.
"Tapi kalau kumuh, bagaimana orang mau berolahraga, makanya kita lakukan penataan," ujarnya.
Jahirin menyampaikan, pemerintah daerah pun sudah menyiapkan lahan per kavlingnya 3 meter bagi masing-masing pedagang di GOR Singalodra.
Selain itu, Dispora Kabupaten Indramayu juga akan mengandeng Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin) untuk membangunkan shelter untuk para pedagang.
Tujuannya, agar lapak-lapak pedagang bisa lebih tertata dan lebih rapi.
"Tapi mungkin sementara kita minta untuk para pedagang membangun lapaknya jangan permanen di sana, karena nanti kita juga akan membangunkan shelter, sejauh ini sebagian pedagang sudah menerima tinggal pedagang yang berada di trotoar jalan yang perlu lebih diedukasi," ujarnya. (*)