Daftar Fenomena Langit Diprediksi Terjadi 2022: Ada Puncak Hujan Meteor hingga Gerhana Bulan Total

Berikut ini beberapa daftar fenomena langit yang diprediksi LAPAN terjadi selama tahun 2022.

Editor: Hilda Rubiah
freepik.com/wirestock
ilustrasi Gerhana Bulan 

Berikut fenomena langit lainnya yang akan terjadi sepanjang tahun 2022:

Puncak Konjungsi Mars-Saturnus (5 April 2022)

Awal Ramadan 1443 Hijriah disambut oleh konjungsi Mars-Saturnus yang dapat disaksikan dari arah Timur saat bersantap sahur pukul 03.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Sudut pisah Mars-Saturnus bervariasi antara 19-20 menit busur atau sedikit lebih besar dari semidiameter Bulan.

Magnitudo Saturnus cenderung konstan sebesar +0,83 sedangkan magnitudo Saturnus bervariasi antara +1,05 hingga +0,99.

Konjungsi Kuintet Saturnus-Mars-Venus-Jupiter-Bulan (24-29 April 2022)

Sepuluh hari terakhir Ramadan 1443 Hijriah ditutup dengan fenomena astronomis Konjungsi Kuintet, yakni lima benda langit yang tampak segaris secara visual sekaligus: Saturnus, Mars, Venus, Jupiter, dan Bulan.

Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 04.00 waktu setempat dari arah Timur memanjang hingga Tenggara (kecuali pada tanggal 29 April, baru dapat disaksikan sejak awal fajar astronomis/75 menit sebelum Matahari terbit).

Baca juga: Ramalan Zodiak Minggu 2 Januari 2022: Leo Rencanakan Liburan Singkat, Hari Libra Menyenangkan

Puncak Konjungsi Venus-Jupiter (1 Mei 2022)

Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, Venus berkonjungsi dengan Jupiter dengan sudut pisah 14 menit busur.

Fenomena ini dapat disaksikan pada arah Timur saat bersantap sahur pukul 03.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Okultasi Venus oleh Bulan (27 Mei 2022)

Okultasi merupakan peristiwa terhalangnya benda langit yang tampak lebih kecil oleh benda langit lain yang tampak lebih besar jika diamati dari Bumi (seperti Matahari dan Bulan).

Hal ini terjadi karena konfigurasi ketiga benda langit membentuk garis lurus jika diamati dari pengamat tata surya.

Selain itu, benda langit yang tampak lebih kecil sebenarnya berada jauh di belakang benda langit lain yang jaraknya lebih dekat dengan Bumi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved