Kasus Kekerasan Seksual dan Narkoba Paling Menonjol di Kabupaten Bandung selama 2021
Untuk kasus yang terjadi pada 2021, banyak kasus yang menarik perhatian publik, salah satunya kekerasan seksual.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus yang paling menonjol dan meningkat selama 2021, yang ditangani oleh Kejari Kabupaten Bandung, yakni kasus narkoba dan kasus kekerasan seksual dengan korban anak.
Kajari Kabupaten Bandung, Sunarko, mengungkapkan, untuk kasus yang terjadi pada 2021, banyak kasus yang menarik perhatian publik, salah satunya kekerasan seksual.
"Terutama adanya kekerasan seksual korban di bawah umur, ada juga pelakunya di bawah umur," ujar Sunarko, di kantornya yang berada di Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Artis Pamer Harta Kekayaan Diincar Perampok, Polisi Ingatkan Pepatah Terkenal Dalam Dunia Kriminal
Menurut Sunarko, hal tersebut harus menjadi atensi bersama.
"Kenaikannya kekerasan seksual di bawah umur, tidak lebih dari 10 persen," kata Sunarko.
Selain itu, kata Sunarko, terkait peredaran narkoba.
"Kepada masyarakat jangan coba-coba dengan narkoba karena memang awalnya pasti mencoba, lama-lama akan menjadi kebiasaan dan ketagihan, itu yang sulit menghilangkannya," kata Sunarko.
Sunarko menjelaskan, awalnya mencoba dari minuman keras, lama-lama meningkat, tembakau gorila, ada ganja, dan juga obat-obatan terlarang lainnya.
"Obat-obatan (terlarang) sudah mulai marak juga. Hati-hati sebagai orang tua karena sasaran mereka, seperti yang kita ketahui tidak hanya pada orang dewasa saja," ujar dia.
Sunarko mengatakan, ia punya pengalaman tersendiri, anak-anak sekolah waktu masih SD disuplay dengan gratis.
"Setelah itu ketagihan mau tidak mau harus beli, ini keluarga saya sendiri disimpannya dalam buku, dilipatan itu ada obat. Makanya kita sebagai orang tua, sekali-kali harus mengecek tas anak itu isinya apa, buku anak anak itu isinya apa, handphone anak anak itu isinya apa karena mereka bisa masuk darimanapun," ucap dia.
Baca juga: Kelompok Kriminal Bersenjata Berulah Lagi, Kaki Kanan Andi Rerung Tertembus Peluru
Begitu juga akun sosial media, kata Sunarko, kadang-kadang isi akunnya bukan hal yang baik.
"Ini menjadi perhatian kita semua, terhadap generasi penerus kita, anak anak kita, yang perlu perhatian. Kalau saya lihat, dari sisi narkotika ini ada dua sisi yaitu motif ekonomi dan penjajahan," tuturnya.
Sunarko menjelaskan, artinya dengan berbagai cara masuknya narkoba, bukan hanya dari sisi ekonomi tapi dari sisi penjajahan.
"Kalau generasi kita sudah hancur, saya yakin untuk menguasai kita, tidak perlu usaha yang sulit," ucapnya.