Anak Bandung Dibuang di Banyumas

Panglima TNI: Kolonel P Ada Upaya Bohong Soal Kasus Nagreg, Ditahan di Tempat Canggih & Pakai Gelang

Jenderal Andika mengakatan ketiganya akan dituntut hukuman seumur hidup.

Editor: taufik ismail
(Dispenal)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Mabesal, Jakarta, Senin (22/11/2021). 

Pintu utama instalasi tahanan militer ini juga sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.

Alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.

Kamera CCTV juga ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan. Kamera CCTV tersebut juga berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.

Tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.

Seluruh aktivitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando.

Andika menegaskan, ketiga oknum TNI yang terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan dua sejoli di Nagreg ini akan dituntut dengan hukuman maksimal.

Menurut Andika, apa pun alasannya, tindakan ketiga oknum TNI itu tidak dapat ditoleransi.

"Tuntutan sudah kita pastikan, karena saya terus kumpulkan tim penyidik maupun oditur. Kita lakukan penuntutan maksimal seumur hidup, walaupun sebetulnya pasal 340 ini memungkinkan hukuman mati. Tapi kita ingin sampai dengan seumur hidup saja," kata Andika.

"Terlepas dari (apa yang menjadi) motivasi, pasal 340 kan berarti ke rencananya itu. Nah itulah yang menurut saya itu sudah tak bisa ditoleransi," tambahnya.

Andika juga memastikan persidangan terhadap tiga oknum TNI yang terlibat kasus tabrak lari di Nagreg ini akan digelar terbuka.

"Kami tidak ada peradilan yang kemudian tertutup, jadi kalau ada rekan-rekan media yang mau mengawal pun kami persilakan, kita pasti buka, tidak ada yang kami tutupi," kata Andika

Handi Saputra (17) dan kekasihnya, Salsabila (14) meninggal setelah terlibat kecelakaan saat mengendarai sepeda motor di Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021).

Keduanya tertabrak minibus warna hitam, yang belakangan diketahui ditumpangi tiga oknum TNI.

Dengan alasan akan membawa korban ke rumah sakit, ketiganya membawa korban yang sudah tak sadarkan diri dari lokasi kecelakaan. Saat itu Salsabila sudah sama sekali tak bergerak, sementara Hendi masih bernapas.

Namun, selepas kejadian itu, keberadaan Hendi dan Salsabila tidak diketahui.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved