Omzet Menggiurkan, Bisnis Jembatan di Sungai Citarum KBB Bermunculan, Kini Ada Jembatan Jembalas
Jika rata-rata ada 1.000 pengendara motor yang melintas di Jembatan Jembalas sehari, Cecep bisa mendapatkan uang Rp 3 juta per hari.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT- Bisnis jembatan kayu di aliran Sungai Citarum daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bermunculan.
Selain bisa memudahkan akses masyarakat, bisnis tersebut bisa menghasilkan omzet yang cukup menggiurkan.
Di Bandung Barat, sudah ada beberapa jembatan kayu di antaranya, jembatan Jubang, penghubung Kampung Cibacang dengan Kota Baru Parahyangan, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang.
Ada juga jembatan Sasak Bodas di Cangkorah-Seketando, yang menghubungkan Kampung Cangkorah dan Kampung Seketando, Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar.
Lalu, ada jembatan Surapatin di Batujajar-Surapatin, yang menghubungkan Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, dan Desa Girimukti, Kecamatan Saguling.
Kemudian, ada Jembatan Bucin yang menghubungkan Kampung Bunder, Desa Karang Anyar, Kecamatan Cililin dengan Kampung Cimonyet, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Cihampelas.
Baca juga: Sempat Jadi Terkotor dan Terjorok, Ridwan Kamil Bahas Sungai Citarum di Konferensi Dunia COP26
Kali ini sudah muncul lagi jembatan baru di aliran Sungai Citarum, yakni Jembatan Jembalas yang menghubungkan Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Cihampelas.
Jembatan kayu yang didominasi warna biru tersebut baru diresmikan sekitar satu bulan yang lalu.
Pengelola sekaligus pemilik Jembatan Jembalas, Cecep Sumanta, mengatakan pembangunan jembatan kayu itu berlangsung 40, sejak 10 November hingga 18 Desember 2021, dengan biaya sekitar Rp 1 miliar.
"Dulu lokasi ini mati. Memang dulunya ada jembatan, tapi dari adanya Saguling, jembatan dulu itu tenggelam. Jadi, saya punya aspirasi untuk membangkitkan kembali supaya daerah ini hidup," ujarnya di Jembatan Jembalas, Rabu (29/12/2021).
Dengan adanya jembatan ini, kata dia, warga begitu antusias untuk menggunakan jembatan tersebut karena jarak tempuh Batujajar-Cihampelas jadi lebih dekat daripada melewati jalan raya.
"Kalau lewat jalan raya atau jalan umum, jarak tempuh Batujajar-Cihampelas bisa 30 menit, tetapi dengan adanya jembatan ini hanya 10 menit," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sedang Bahagia Target Tercapai, Akan Berenang di Sungai Citarum Bareng Ikan-ikan
Antusias warga yang melintasi jembatan tersebut, kata Cecep, terlihat dari banyaknya pengendara motor yang setiap hari bisa mencapai 1.000 pengendara, padahal jembatan itu masih baru dan belum banyak yang tahu.
Untuk melintasi jembatan ini, pengendara motor cukup membayar Rp 3 ribu, sedangkan pengguna sepeda dan pejalan kaki cukup membayar Rp 2 ribu.