Polusi Udara Limbah Kimia, Emak-emak di Purwakarta Blokir Akses Masuk ke PT South Pacific Viscose

Ratusan warga Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta didominasi emak-emak aksi protes di depan PT South Pacific Viscose (SPV)

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Irvan Maulana
Emak-emak di Desa Cicadas Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta aksi protes di di PT South Pacific Viscose di Desa Cicadas, Purwakarta, Jumat (24/12/2021) 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ratusan warga Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta didominasi emak-emak aksi protes di depan PT South Pacific Viscose (PT SPV) pada Jumat, (24/12/2021).

Protes warga menuntut dana CSR perusahaan kepada warga terdampak pencemaran lingkungan.

Warga yang didominasi emak-emak itu menyesalkan pihak perusahaan yang akhir-akhir ini belum merealisasikan bantuan yang dana CSR.

Selain itu, warga juga sudah tidak tahan dengan dampak pencemaran lingkungan yang menyebabkan bau tidak sedap yang berasal dari perusahaan tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS, Pelaku Tabrak Lari Handi dan Salsabila di Nagreg Diduga Oknum TNI, Belum Ditangkap!

Emak-emak itu menganggap perusahaan tersebut tidak peduli kepada masyarakat sekitar pabrik, perusahaan terkesan banyak janji tanpa merealisasikan permintaan masyarakat.

Ela (40) massa unjuk rasa mengungkap, ia geram dengan kondisi bau bahan kimia dari polusi udara tidak sedap yang ditimbulkan.

"Kami cuma dapet baunya aja, CSR nya, sembakonya, kami belum pernah dikasih," ujar Ela sembari berteriak.

Ketua Karang Taruna Desa Cicadas Erik Wahyudin mengungkapkan, protes warga menindaklanjuti surat yang telah ditujukan kepada pimpinan perrusaan.

Surat itu berkaitan dengan tanggapan perusahaan soal permohonan bantuan warga di lingkungan RW 01, 02 dan 03, termasuk lingkungan RT 01, dan RT 07 Desa Cicadas.

"Warga tidak merasa puas dengan jawaban yang diberikan pihak perusahaan, karena jawaban sangat jauh dari harapan dan keinginan warga, sehingga mereka melakukan aksi penutupan jalan akses ke PT SPV sesuai dengan peryataan sikap yang dibuat tertanggal 22 Desember 2021," kata Erik.

Baca juga: Rumah Deret Tamansari Bandung yang Dulu Gaduh Ditolak Warga Kini Sudah Rampung

Ia mewakili warga berharap pihak perusahaan lebih memperhatikan dampak lingkungan bagi warga sekitar perusahaan.

"Bertahun-tahun warga merasakan dampaknya, tapi apa yang didapat oleh warga?" Tanya Erik.

Menanggapi aksi massa tersebut, Corporate Affairs PT South Pacific Viscose Sigit Indrayana mengatakan, pihaknya bertemu dengan perwakilan serta tokoh masyarakat di sekitar pabrik.

"Sebagai bentuk akomodir perusahaan terhadap permintaan warga, maka kami sepakati perusahaan, dan Kepala Desa Cicadas akan membahas kriteria penerima bantuan pada 5 Januari 2022 mendatang," kata Sigit.

Diketahui, akibat aksi protes yang dilakukan ratusan emak-emak tersebut, akses jalur masuk gerbang utama PT SPV sempat terjadi kemacetan, bahkan jalur alternatif Purwakarta-Karawang sempat macet total.

Setelah melakukan aksinya selama kurang lebih dua jam dengan pengawalan pihak kepolisian, ratusan emak-emak tersebut akhirnya membubarkan diri dengan tertib menunggu hasil pembahasan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved