Demo Tol Cisumdawu
Sekda Pastikan Tidak Ada Intimidasi dalam Pengadaan Lahan Tol Cisumdawu, Itu Domain Kantor ATR/BPN
Sekda Sumedang mengatakan tidak ada intimidasi dalam pengadaan lahan Tol Cisumdawu.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman menampik adanya intimidasi terhadap warga dalam pengadaan lahan untuk proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di wilayahnya.
Menurut Herman, dalam pengadaan lahan tanah untuk proyek jalan Tol Cisumdawu domainnya Kantor Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Yang kami ketahui dan pahami, semua berjalan normatif dan tidak ada intimidasi," kata Herman Suryatman kepada TribunJabar.id, Sabtu (18/12/2021) melalui pesan singkat.
Selain itu Herman, menyebutkan, dalam penentuan harga lahan untuk proyek jalan bebas hambatan tersebut dilakukan oleh tim penilai dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sesuai dengan ketentuan dan memperhatikan harga pasaran.
Kendati demikan, kata dia, jika ada masyarakat yang merasa keberatan diimbau untuk menempuh jalur hukum melalui konsinyasi (penitipan uang) di Pengadilan Negeri.
"Kami kira wajar saja. Kita negara hukum (rechstaat), bukan negara kekuasaan (machstaat). Penyelesaian dinamika di lapangan seyogyanya dilakukan melalui jalur hukum, dengan terlebih dahulu mengedepankan musyawarah," kata Herman.
Meski begitu, lanjut Herman, Pemerintah Kabupaten Sumedang memberikan dukungan penuh agar pengadaan tanah untuk proyek strategis nasional jalan tol Cisumdawu ini berjalan lancar dan cepat.
"Ayo kita bahu membahu dan bergotong royong menyelesaikan berbagai permasalahan sosial sebagai dampak dari pembangunan jalan tol Cisumdawu, " ujarnya.
Herman menambahkan, pihaknya berencana bakal melakukan rapat evaluasi untuk penyelesaian persoalan di 7 desa yang berunjuk rasa.
"Kami sudah identifikasi, secepatnya akan dibahas dalam rapat evaluasi bersama Forkopimda, Satker, Kantor BPN dan pihak terkait lainnya, " kata dia.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Sumedang, berunjuk rasa dan menutup akses lintasan jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu), di Desa Ciherang, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jumat (17/12/2021).
Warga menutupnya dengan menggunakan sebilah bambu. Mereka juga membentang sejumlah spanduk berisi kekecewaan mereka terhadap pemerintah.
Penutupan jalan semua kendaraan proyek terhenti, tak bisa melintas. Sejumlah truk akhirnya terpaksan diparkir sekitar 50 meter dari lokasi unjuk rasa.
Mereka baru bisa kembali melintas menjelang salat Jumat saat para pengunjuk rasa membubarkan diri.