Perjalanan Kasus Andi Lolo Bandar Narkoba yang Tewas Usai Dijemput Polisi, Keluarga Lihat Luka Lebam

Andi Lolo dijemput polisi di lapas dan kemudian dilaporkan meninggal dunia.

Editor: taufik ismail
Tribun Timur
Polisi saat ekspose kasus yang menjerat Andi Lolo tahun 2016. 

Polisi sudah menetapkan Andi Lolo (35), sebagai tersangka tunggal kasus ini.

Pria asal Sawitto, Pinrang ini ditangkap basah aparat saat mengambil kiriman paket sabu tersebut di kantor perwakilan jasa pengirima barang swasta ternama di Jl Boulevard, Panakkukang, Makassar.

Paket sabu ini dari Malaysia, masuk via Samarida (Kalimantan Timur).

"Jaringan ini sudah kita intai sejak awal tahun 2016. Mereka lihai. Sebelumnya kita endus mereka kirim via jalur kapal laut. Tapi karena bocor, akhirnya mereka pakai jalur udara, " kata Wakasat Narkoba Polrestabes Makassar Kompol M Fajri Mustafa, kepada awak media.

Polisi masih mengembangkan jaringan di balik penyelundukan zat amphetamine yang bisa diecerkan menjadi sekitar 35 ribu sachet sabu ini.

Nama pengirim dan nama yang dialamatkan menggunakan nama yang sama yakni atas nama Ida, alamatnya di Makassar tidak tertera.

"Hanya tulisannya kota tujuan, Makassar, ini tak biasa, kita akan periksa jasa pengriman juga," kata Wakasat.

"Pelaku disangkakan Pasal terberat yakni pasal 114 ayat 2 UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 6 tahun penjara, maksimal 20 tahun penjara hingga seumur hidup," ujarnya.

Siapa Ida, Wanita Penerima Paket Udara?

Unit satuan narkotika Polrestabes Makassar, menggagalkan peredaran paket sabu 1 kg ini, setelah dipantau sejak Januari 2016 lalu.

mengungkapkan, penangkapan dilakukan Senin, sekitar pukul 12.00 wita, di kantor sebuah perusahaan jasa pengiriman barang swasta ternama di Jl Boulevard, Panakkukang, Makassar.

"Kita sudah periksa Andi Lolo (35), warga Pinrang, yang jemput paket tak berlamat itu," katanya.

Paket sabu itu disatukan dalam satu paket bercampur dengan makanan ringan sejenis kue bolu, brownies untuk mengelabui.

Wakasat mengungkapkan ihwal terendusnya sabu itu berawal dari informasi yang diterima awal tahun baru lalu.

Setelah memastikan data dan informasi secara detilnya, baru seminggu lalu penyelidikannya diintensifkan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved