Zlatan Ibrahimovic Salahkan Rumput Tempat Latihan Jadi Biang Kerok Penyebab Cedera Pemain AC Milan

TRIBUNJABAR.ID - Zlatan Ibrahimovic menyalahkan rumput tempat latihan di Milanello menjadi biang kerok dari penyebab cederanya beberapa pemain AC Milan.

Raksasa Liga Italia itu memang dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan menjelang paruh kedua musim 2021-2022.

AC Milan tengah dihantam badai cedera pemain yang membuatnya kehilangan hingga tujuh pemain.

Ketujuh pemain yang masuk ruang perawatan adalah Alessandro Plizzari, Ante Rebic, Simon Kjaer, Olivier Giroud, Pietro Pellegri, Davide Calabria, dan Rafael Leao.

Baca juga: AC Milan Pamerkan Jersey Spesial untuk Rayakan Ulang Tahun ke-122, Apa Istimewanya Kaus Butut Itu?

Alessandro Plizzari dan Simon Kjaer didiagnosis mengalami cedera lutut.

Khusus untuk Kjaer, palang pintu asal Denmark tersebut diperkirakan bakal absen hingga musim ini berakhir.

Adapun Ante Rebic, Olivier Giroud, Pietro Pellegri, Davide Calabria, dan Rafael Leao diketahui mengalami masalah pada ototnya.

Kehilangan sejumlah pemain kunci membuat Stefano Pioli dihadapkan pada pilihan terbatas saat menentukan komposisi pemain dalam line-up.

Padahal, I Rossoneri tengah berupaya membidik scudetto musim ini setelah tersingkir dari ajang Liga Champions.

AC Milan tercatat masih tertahan di peringkat kedua klasemen Liga Italia dengan koleksi 39 poin dari 17 pertandingan, tertinggal satu angka dari Inter Milan.

TWITTER.COM/ACMILAN

Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, merayakan gol ke gawang AS Roma pada pekan ke-11 Liga Italia 2021-2022 di Stadion Olimpico, Minggu (31/10/2021).

 

Pekan-pekan sulit di Serie A bakal mengiringi langkah Milan lantaran mereka sudah ditunggu lawan-lawan berat pada awal 2022.

Setelah berhadapan dengan Napoli pada pekan ke-18, AC Milan sudah ditunggu AS Roma, Juventus, dan Inter Milan pada awal Januari dan awal Februari 2022.

Jika dikomparasikan dengan musim lalu, menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, setidaknya 21 dari 29 pemain AC Milan mengalami cedera dan absen bermain sejak musim panas 2020.

Situasi genting yang dialami AC Milan saat ini rupanya mendapat perhatian dari striker senior mereka, Zlatan Ibrahimovic.

Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Pernah Nyaris Memukul Pelatihnya di AC Milan 9 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

Zlatan Ibrahimovic diketahui juga sempat mengalami cedera achilles parah yang diterimanya pada September 2021.

Ibrahimovic memiliki pandangan bahwa salah satu penyebab dari banyaknya pemain I Rossoneri yang tumbang adalah faktor rumput di tempat pelatihan Milan, Milanello.

Penyerang asal Swedia tersebut menarik kesimpulan awal bahwa lapangan baru di Milanello adalah penyebab beberapa masalah cedera yang dialami sejumlah pemain.

"Sekarang tubuh saya lebih rentan terhadap cedera. Penting untuk memiliki fisioterapis pribadi yang mengenal saya dengan baik dan mengawasi sepanjang waktu," kata Ibrahimovic, dikutip BolaSport.com dari Milan News.

Baca juga: AC Milan Sudah Temukan Calon Pengganti Simon Kjaer, Tinggi 195 Cm dan Usia 21 Tahun

"Inilah mengapa saya mempekerjakan Giorgio. Dia memiliki pengalaman hebat, dianggap sebagai salah satu yang terbaik, dan bekerja hanya untuk saya."

"Soal cedera, saya mulai merasakan sakit di tendon kiri seminggu sebelum pertandingan dengan Lazio dan selama pertandingan melawan tim Primavera, saya tidak memperhatikan bahwa lapangannya keras."

"Kami memiliki lapangan tengah yang baru di Milanello."

"Lapangan itu bagus, tapi kondisinya terlalu sulit."

"Saya pikir bahwa saya hanya harus membiasakan diri."

"Kemudian, selama Milan dan Lazio bertanding, Bakayoko masuk dari bangku cadangan dan setelah beberapa menit, dia mendapatkan cedera."

TWITTER.COM/ACMILAN

Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, melakukan selebrasi seusai menjebol gawang Inter Milan dalam laga Sabtu (17/10/2020).

 

"Saya sempat menanyainya perihal tendon dan kejadiannya sebelum pertandingan."

"Dia dan rekan saya yang lain juga kompak menjawab bermasalah pada tendonnya."

"Jadi jelas penyebabnya adalah rumput lapangan baru di Milanello," ujar Ibrahimovic menambahkan.

AC Milan patut bersyukur dengan kembalinya Ibrahimovic.

Selepas pulih dari cedera achilles, penyerang berusia 40 tahun tersebut berhasil mengemas 6 gol dari sembilan penampilannya di Liga Italia.

Karena taktik Stefano Pioli

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, muncul sebuah hasil studi ilmiah yang menyebutkan bahwa banyaknya cedera pemain AC Milan boleh jadi berpangkal pada taktik pelatih Stefano Pioli yang menuntut AC Milan bermain dengan cepat dan intens.

Aliran bola AC Milan harus dilakukan dengan cepat sementara para pemain juga sering dituntut berlari sprint baik saat menggiring bola maupun tanpa bola.

Hasil studi CIES Football Observatory mengonfirmasi cara main AC Milan ini.

Klub asuhan Stefano Pioli menjadi tim urutan kedelapan di seantero Eropa yang melakukan sprint paling banyak dalam sebuah pertandingan.

CIES mengobservasi total 492 klub dan mengukur rata-rata jumlah kilometer yang ditempuh para pemain klub-klub itu dengan berlari di atas kecepatan 25 km/jam.

AC Milan mengukir 1,91 km per pertandingan dengan Leeds United berada di urutan pertama (2,23 km).

Khusus untuk di Liga Italia, AC Milan menempati urutan pertama untuk statistik ini.

Pendekatan permainan seperti ini mungkin membuat pemain-pemain AC Milan tidak tahan.

Ritme permainan seperti ini boleh jadi hampir tidak pernah dijalani sebelumnya oleh sejumlah pemain Setan Merah.

Imbasnya adalah cedera karena kaki dipaksa melakukan pekerjaan intens yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebagai winger dan fullback yang pastinya sering melakukan sprint, barangkali ini adalah penjelasan bagi cedera otot yang dialami oleh Davide Calabria, Ante Rebic, dan Rafael Leao.

Pantas dicatat, Alessandro Florenzi, Samu Castillejo, dan Junior Messias juga pernah mengalami cedera otot musim ini.

Pun demikian Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic walaupun untuk mereka berdua mungkin lebih disebabkan faktor usia.

Alhasil, tersingkirnya AC Milan secara total dari kompetisi antarklub Eropa musim ini bisa dipandang sebagai sebuah berkah.

Setidaknya sekarang Fikayo Tomori dkk. tidak menghadapi jadwal yang sangat padat lagi.

Dengan tidak lagi secara rutin bermain dua kali seminggu, AC Milan teorinya punya waktu istirahat yang lebih banyak di paruh kedua kompetisi nanti. (*)