Pengusaha Kuliner di Pangandaran Mengeluh, Harga Cabai Rawit Melambung Tinggi, Kini 90 Ribu per Kilo

Dari Rp 30 ribu per kilogram, kini harga cabai rawit di Pangandaran menjadi Rp 90 ribu per kilogram.

Penulis: Padna | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Padna
Ratih Rahmawati (33) pedagang Seblak Dower di Desa/Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluhkan harga cabai rawit yang terus naik. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Menjelang Natal dan tahun baru (Nataru), ibu rumah tangga dan pelaku usaha di Pangandaran kelimpungan karena harga cabai rawit yang bergerak naik.

Satu di antaranya adalah seorang pedagang seblak. Ia mengaku kecewa harga cabai rawit terus naik.

Pedagang Seblak Dower di Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Ratih Rahmawati (33), mengatakan, harga cabai rawit naik tiga kali lipat dari sebelumnya.

"Ya, harga cabe rawit naik. Kami pedagang seblak kecewa. Karena, biasanya harga Rp 30 ribu, naik Rp 60 ribu dan sekarang malah naik lagi Rp 90 ribu per kilogram," ujarnya kepada wartawan saat ditemui, Kamis (16/12/2021) siang.

Sedangkan, untuk membuat seblak pedas setiap hari ia membutuhkan dua sampai tiga kilogram cabai rawit.

"Kebutuhan kita setiap hari, itu dua sampai tiga kilogram. Sekarang, kebutuhan sama tapi modal bertambah karena harga cabainya naik. Yang biasanya beli Rp 30 ribu dapat sekilo, sekarang Rp 90 ribu juga dapat sekilo. Berarti, naik tiga kali lipatnya," katanya.

Meskipun naik, katanya, untuk rasa seblak ia tidak mengurangi tingkat kepedasan karena ingin menjaga kualitas.

"Kami tetap menjaga kualitas rasa, karena kalau rasa pedasnya dikurangi, saya takut para pelanggan pada kabur," ucap Ratih.

Hanya, harga cabai rawit naik itu dampaknya terhadap keuntungan yang diperoleh.

"Jadi, kalau harga cabainya normal keuntungannya juga lumayan. Tapi, sekarang karena harga cabainya mahal, keuntungannya juga menyusut," katanya.

Bukan hanya sekarang, sebelumnya juga setiap menjelang Natal dan tahun baru harga cabai biasa merangkak naik.

"Saya enggak aneh menghadapi kenaikan harga cabai seperti ini, karena saya berdagang seblak pedas sudah berjalan lima tahun," ujarnya.

Ia selaku pedagang seblak hanya berharap, harga cabai rawit kembali normal seperti biasa

"Supaya saya yang biasa berdagang seblak bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan bagi kehidupan keluarga," ucap Ratih.

Baca juga: Memasuki Musim Hujan Harga Cabai Ijo Melambung Hingga 3 Kali Lipat, Petani Memilih Panen Dini

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved