Warga Miskin Makin Miskin Karena Rokok, Kata Sri Mulyani Pengeluarannya Terbesar Kedua Setelah Beras
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, rokok menjadi pengeluaran kedua terbesar setelah beras dari kelompok rumah tangga miskin.
Ia menyebutkan, mayoritas perokok tidak mengurangi konsumsi rokok selama pandemi Covid-19.
Pemerintah sendiri menanggung beban hingga Rp 62 triliun untuk biaya perawatan pasien di rumah sakit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Bahkan Menkeu menyatakan, konsumsi rokok telah menyebabkan beban Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membengkak besar, yakni Rp 17,9 triliun - Rp 20,7 triliun setahun dari total biaya.
"Sebanyak Rp 10,5 triliun - Rp 15,6 triliun merupakan biaya perawatan yang dikeluarkan BPJS kesehatan. Artinya 20-30 persen subsidi PBI dalam JKN per tahun sebesar Rp 48,8 triliun adalah untuk biaya perawatan dampak rokok," ucap Sri Mulyani. (fika nurul ulya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Naikkan Cukai Hasil Tembakau, Sri Mulyani: Konsumsi Rokok Lebih Besar daripada Telur...",