Anak Disabilitas di Tasik Dimanjakan, Diterapi Ahli Kesehatan, Sambut Hari Disabilitas Internasional

Anak disabilitas diterapi ahli fisioterapi sambut Hari Disabilitas Internasional.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Anak-anak disabilitas menikmati terapi yang digelar menyambut Hari Disabilitas Internasional 2021 di gedung Galih Pawestri, Kota Tasikmalaya, Rabu (15/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Para orang tua penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya dibahagiakan melalui gebyar acara memperingati Hari Disabilitas Internasional, Rabu (15/12/2021).

Acara digelar di gedung Galih Pawestri, Jalan RAA Wiratanuningrat, dengan menggelar terapi serta penajaman pengenalan suatu benda kepada para penyandang disabilitas.

"Saya merasa senang dengan adanya acara seperti ini. Anak saya terlihat senang serta saya juga terhibur, sejenak terlepas dari rutinitas merawat anak," kata Yeni (40), salah seorang orang tua anak penyandang keterbelakangan mental.

Sebanyak 280 anak disabilitas secara bergiliran diberi pelayanan terapi yang dilakukan sekitar 20 tenaga kesehatan fisioterapi.

Dengan kemampuan terapi yang mumpuni, para fisioterapis dengan hati-hati dan lembut memihat anggota tubuh anak-anak penyandang disabilitas.

Anak-anak pun tampak menikmatinya.

Sebagian besar anak-anak disabilitas yang diundang berusia di bawah 10 tahun dan dari kalangan kurang mampu.

Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman, disela acara mengatakan, pihaknya baru bisa mengundang 280 penyandang disabilitas ke acara tersebut.

"Total penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya sendiri ada sekitar 3.000 orang, dengan beragam tuna," kata Hendra.

Pihaknya sengaja lebih banyak mengundang anak-anak, karena bisa sekalian mengajak para orang tuanya.

"Para orang tua penyandang disabilitas pun perlu mendapat hiburan. Nah di sini mereka setidaknya bisa bersilaturahmi dengan para orang tua lainnya," kata Hendra.

Imas (35), orang tua lainnya, mengungkapkan, dirinya bersyukur anaknya menjadi salah seorang penyandang disabilitas yang diundang.

"Anak saya jarang sekali diajak keluar. Apalagi dalam acara seperti ini. Lihat saja anak saya banyak bengongnya, tak biasa melihat orang banyak," ujar Imas tersenyum.

Ia menyebut anak bungsunya itu kini berusia 8 tahun tapi belum bisa berjalan dan berbicara.

"Ia baru bisa bilah bapak dan mamah," kata Imas.

Hendra menambahkan, hadirin yang diundang saat pulang diberi oleh-oleh sembako.

Baca juga: Pemkot Bandung Serahkan Bantuan untuk Penyandang Disabilitas

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved