Persib Bandung
Datangkan David da Silva, Persib Bandung Dinilai Berjudi, Ini Kata Mantan
Ini kata mantan saat ditanya mengenai keputusan Persib Bandung mendatangkan David da Silva. Ia mengatakan Persib berjudi.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan striker Persib Bandung era 90-an, Sutiono Lamso menilai keputusan Persib melepas Geoffrey Castillion di putaran kedua Liga 1 2021/2022 merupakan hal yang wajar.
Sebab penampilan bomber asal Belanda itu jauh dari kata memuaskan.
Dia bermain sebanyak 13 kali dan hanya membukukan tiga gol dan satu assist saja.
"Pastinya setiap pelatih setiap tim menginginkan pemain-pemain yang berkualitas dan berkontribusi di tim itu," ujar Sutiono kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Senin (13/12/2021).
Menurut Sutiono, masalah besar yang dimiliki Persib pada putaran pertama adalah lini depan.
Geoffrey dan Wander Luiz belum bisa banyak berkontribusi bagi Maung Bandung.
Sehingga dia menilai wajar apa yang dilakukan oleh pelatih Robert Alberts untuk mengubah posisi striker.
Sebab bagi dia, jika terus dipaksakan, Persib bisa keteteran di putaran kedua nanti.
"Kita sedang bersaing untuk mendapatkan nilai. Kalau kita enggak bisa meraih kemenangan terutama pemain depan tumpul, ya, otomatis jadi masalah buat tim," katanya.

Pencetak gol tunggal di partai final Liga Indonesia musim 94/95 ini menuturkan, masalah Geoffrey terletak pada kondisi fisiknya.
Menurut dia cedera yang sempat menghantam Geoffrey di awal musim membuat performanya merosot.
"Kemarin dia habis cedera. Lalu sempat dipinjamkan ke Como 1907. Tapi dia enggak pernah main. Artinya mereka mau kembali ke performa yang dulu itu butuh waktu lagi," katanya.
Sutiono pun mempertanyakan komitmen Goeffrey untuk tetap menjaga kondisi fisiknya selama kompetisi berhenti.
Sebab bagi Sutiono, kondisi Geoffrey benar-benar di luar ekspektasi.
"Karena begitu dia main dengan cederanya dia mungkin apa kita enggak tahu. Tidak menunjang lagi bagi dia sebagai seoarang striker yang tajam," katanya.
Persib setelah melepas Geoffrey langsung melakukan langkah cepat dengan merekrut David da Silva.
Striker asal Brasil itu sebelumnya bermain untuk Terengganu FC di Liga Super Malaysia.
Menurut Sutiono, langkah manajemen Persib untuk merekrut David merupakan perjudian.
Meski sempat tajam bersama Persebaya beberapa tahun lalu, tak ada yang tahu kondisi dan performa David musim ini.
"Kita enggak tahu juga kondisi dia sekarang gimana dan performa dia klub sebelumnya seperti apa. Dia masih setajam dulu apa sebaliknya. Karena memang striker itu dituntut harus bisa cetak gol. Apalagi ini pemain asing. Buat apa kalau tidak bisa cetak gol," katanya.
Kehadiran David menimbulkan beberapa pertanyaan terkait strategi bermain.
Apakah akan mempertahankan dua striker atau hanya memainkan satu ujung tombak saja.
Sutiono mengatakan, semua itu tergantung pelatih yang meraciknya.
Apakah lebih cocok menempatkan David da Silva sebagai ujung tombak atau menggunakan dua striker berdampingan dengan Wander.
"Kalau mau pakai dua striker mereka kan harus cocok satu sama lain. Sementara sekarang sudah masuk kompetisi. Apakah bisa langsung cocok atau enggak kita belum tahu," ujarnya.
Terkait rumor kepergian Wander, dia mengungkapkan tidak ada masalah.
Sebagai mantan striker, Sutiono memahami pasang surut saat mencetak gol.
Hal itu mungkin yang sedang dialami Wander saat ini.
"Saat dia (Wander) main kemarin dia berapa kali peluang apakah dia bisa cetak gol? Tidak juga. Kalau dibandingkan Ezechiel walaupun gitu-gitu masih bisa bikin banyak gol," katanya.
Seoarang striker, lanjut Suti, memiliki tugas untuk mencetak gol.
Jika mencetak gol saja sulit, maka perlu ditanyakan kualitas dan kapasitasnya. Terlebih Wander berstatus penggawa asing.
"Kalau memang ada yang lebih bagus, ya, ganti saja," ucapnya.
Baca juga: Ingat Selebrasi Frets Saat Cetak Gol Persib Lawan Persik Kemarin? Ternyata Ini Maknanya, Danke Geoff