Guru Rudapaksa Santri
Mirisnya Nasib Santriwati di Ponpes Herry Wirawan di Bandung, Jadi Kuli Bangunan, Warga Kecolongan
Terungkap nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan. Mereka ternyata kerap diminta jadi kuli bangunan.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Terungkap nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan.
Seperti diketahui, Herry adalah sosok pengasuh sekaligus guru pesantren di Bandung yang merudapaksa para santriwatinya sejak 2016.
Jumlah korban Herry ada 12 santriwati, delapan di antara mereka sudah melahirkan bayi.
Selain merupakan pengurus sekaligus pemilik Pondok Pesantren Manarul Huda Antapani, Herry juga mendirikan Pondok Pesantren Madani Boarding School dan Rumah Tahfiz di kawasan Cibiru Kota Bandung.
Tokoh masyarakat di Pasir Biru yang juga sekretaris RT 05, Agus Tatang telah mengungkapkan kegiatan lain para santriwati di sana.

Tak hanya belajar agama, santriwati juga kerap diminta menjadi kuli jika ada proses pembangunan.
"Ada yang ngecat, ada yang nembok, yang harusnya mah ladennya (buruh kasar) dikerjain sama laki-laki.
"Di sana mah perempuan semua, enggak ada laki-lakinya," kata Agus saat ditemui di sekitar pondok pesantren Madani Boarding School, Jumat (10/12/2021).
Agus mengaku merasa kecolongan dengan kasus rudapaksa yang dilakukan Herry.
Pasalnya, tak ada warga yang menduga akan ada kejadian seperti itu.
Ia menegaskan, seharusnya pesantren menjadi tempat belajar agama, bukan malah dijadikan tempat untuk merudapaksa.
"Jadi kasihan lah ke santriwatinya, hancur lah masa depannya," katanya.
Sebelumnya, Agus mengaku tak pernah melihat ada santriwati yang tengah berbadan dua.
Baca juga: MIRIS, Respon Herry Wiryawan Guru Pedofil di Bandung Saat Santriwatinya Hamil
Saat itu pun, ia merasa hal tersebut akan mungkin terjadi.
Lalu, Agus juga sempat percaya bahwa Madani Boarding School menerapkan pendidikan berbasis agama.