Vaksin Booster Bisa Dimulai di Indonesia Jika Vaksinasi Covid-19 Sudah Capai 70 Persen

Rencana pemberian vaksin booster mengemuka seiringa hadirnya virus varian Omicron di sejumlah negara.

Editor: Ravianto
dok Bio Farma
Vaksin Covid-19 Bio Farma 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pertimbangan adanya booster untuk vaksin Covid-19 masih jadi perbincangan.

Rencana pemberian vaksin booster mengemuka seiringa hadirnya varian baru virus corona atau varian baru virus covid-19 Omicron di sejumlah negara.

Menurut Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, vaksin booster bisa menjadi pilihan jika Indonesia sudah menyelesaikan target untuk vaksinasi dosis lengkap.

Apa lagi saat ini masih ada kalangan prioritas yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Di antaranya yaitu orang lanjut usia yang belum menyelesaikan target untuk kedua dosis.

"Berharap seluruh populasi yang ada di masyarakat, Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali harus bisa menyelesaikan dua dosis tersebut," ungkapnya dalam kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN, Rabu (8/12/2021).

Untuk menyukseskan program vaksinasi, Alex berharap tidak hanya didorong dari pemerintah saja.

Tapi juga masyarakat untuk mendorong anggota keluarganya melakukan vaksinasi.

"Mereka yang di gunung, di lembah ikut beramai-ramai. Karena enggak mungkin Polri-TNI menjangkau gunung untuk vaksinasi. Dimana di situ ada acara, kegiatan hari pekan, hari pasar, di situ bisa kumpul bersama," katanya lagi.

Lokasi vaksinasi juga bisa dilakukan di dekat penduduk menjual hasil pertanian.

Program vaksinasi, kata Alex menjadi pekerjaan bersama yang dilakukan hingga akhir Desember.

"Bahwa memang vaksinasi harus dilakukan percepatan. Kalau sudah diselesaikan paling tidak 70 persen, di 2022 berpikir untuk booster," ujarnya.

Alex sendiri mengatakan ada dua kemungkinan sistem dalam pemberian booster.

Pertama adalah memberikan booster dengan merek vaksin yang sama dengan sebelumnya.

Kedua adalah hetero yaitu saat dua dosis vaksin sebelumnya adalah Sinovac, maka untuk vaksinasi ketiga bisa dipertimbangkan menggunakan vaksin jenis lain seperti moderna, AztraZeneca, dan lainnya.

"Tentu pemerintah menyesuaikan dengan rekomendasi ITAGI. Kalau anak anak rekomendasi IDAI, tentu menyelasarkan supaya apa yang diprogram dapat memberikan perlindungan masyarakat indonesia," katanya.

100 Juta Warga Indonesia Telah Disuntik Dosis Lengkap

Lebih dari 100 juta warga Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap atau 2 dosis vaksinasi Covid-19.

Berdasarkan data tanggal 7 Desember 2021 pukul 18.00 WIB sebanyak 100.033.810 orang telah menerima vaksinasi dosis 1 dan dosis 2.

Artinya, sudah 49 persen dari total sasaran 208,2 juta orang yang harus divaksinasi Covid- 19.

Selain itu, berdasarkan Offical data Collated by Our World in Data pada 6 Desember 2021 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah terbanyak vaksinasi Covid-19 dosis lengkap setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat dan Brazil.

Kemenkes menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai di Maret atau April tahun depan.

Sedangkan untuk penyuntikan dosis pertama sudah mencakup lebih dari 143 juta warga atau 70 persen dari target 208,2 juta yang harus dicapai di akhir Januari.

Vaksinasi dosis lengkap menjadi syarat perjalanan dari dan ke Indonesia.

Indonesia termasuk negara dengan kategori Level 1 yang merupakan kategori rendah.

Pelaku perjalalanan yang ingin berkunjung ke Indonesia direkomendasikan tetap harus sudah divaksinasi dosis lengkap sebelum bepergian.

Capaian vaksinasi tersebut dicapai berkat usaha optimal dan gotong royong dengan semua pihak tertutama TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kemenkes terus berupaya meningkatkan percepatan vaksinasi.

Selain membuka vaksinasi massal, Kemenkes juga telah mengeluarkan Surat Edaran yang menginstruksikan seluruh pos pelayanan vaksinasi, Unit Pelaksana Teknis di bawah Kemenkes, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), RS Vertikal, Poltekkes, di seluruh Indonesia untuk melakukan vaksinasi kepada semua target sasaran tanpa memandang domisili atau tempat tinggal pada KTP.

"Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus sehingga mengurangi lonjakan kasus dan membawa kita keluar dari pandemi. Capaian vaksinasi kita tak lepas dari modal sosial masyarakat Indonesia yang tinggi dengan saling bahu-membahu berpartisipasi dalam menyelenggarakan kegiatan vaksinasi," kata Menkes di Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Pemerintah juga terus mengupayakan ketersediaan vaksin baik lewat skema multilateral maupun bilateral demi mencukupi stok yang ada saat ini dan menjaga laju vaksinasi sesuai dengan stok vaksin yang ada.

Seluruh masyarakat Indonesia diminta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat akan semakin banyak dan semakin cepat masyarakat terlindungi dari Covid-19.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved