Gempa Bumi Terkini
Sesar Cirata, Sesar Aktif di Atas Waduk, Berpotensi Gempa 7 SR, Pernah Merusak Tahun 1834 dan 1862
Di perbatasan Cianjur, Purwakarta, dan Bandung Barat, ada Sesar Cirata yang kadang menggeliat.
"Pemantauan kegempaan secara periodik perlu dilakukan," Asdani mengutarakan.
Di lajur Padalarang, antara Saguling dan Cirata, pernah terjadi gempa tahun 1910.
Tanggal 27 September dan 9 Oktober 1985, terjadi lagi gempa di kawasan ini dan terasa di Bandung.
Pada 15 April 2005, terjadi lagi gempa di Gunung Halu, selatan Saguling, berkekuatan 4,3 SR dengan kedalaman 5 kilometer. Gempa ini merusak rumah penduduk.
Pada pertengahan Desember 2010, tanah di bawah lajur Padalarang antara Saguling dan Cirata mengalami retakan.
Retakan sepanjang 5 sampai 15 sentimeter itu terjadi di beberapa tempat, mengakibatkan sebagian ruas badan jalan anjlok.
Rawan semakin bertambah karena beberapa bendungan terletak pada lajur patahan aktif ini.
Waduk-waduk itu termasuk Waduk Cirata dan Saguling di hulu, serta Waduk Jatiluhur di hilir, yang menyediakan energi untuk PLTA pemasok listrik jaringan interkoneksi Pulau Jawa-Bali.
Laman Kompas tahun lalu memberitakan, wilayah antara Cianjur dan Purwakarta memang termasuk daerah rawan gempa.
Sejaran gempa merusak yang pernah terjadi di wilayah ini adalah gempa Cianjur pada tahun 1834 dan gempa Purwakarta di tahun 1862.
Baca juga: Lima Gempa Guncang di Pangalengan Bandung Tadi Malam, Sesar Garsela Sedang Menggeliat, Ini Kata BMKG
Sebagian artikel ini sudah tayang di laman National Geographic Indonesia dengan judul, Patahan Cirata Rawan dan "Setelah Sukabumi, Gempa M 3,7 Guncang Purwakarta dan Cianjur".