Rumitnya Mencari Jodoh untuk Slamet Ramadhan Sang Penguasa Gunung Ciremai, Akan Dibawa dari Sukabumi
Slamet Ramadhan sampai turun ke daerah Majalengka untuk mencari jodohnya.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Pertumbuhan macan tutul bernama Slamet Ramadhan yang hidup di kawasan Gunung Ciremai cukup baik.
Kini usia Slamet Ramadhan sudah cukup dewasa.
"Pertumbuhan Slamet Ramdhan sangat bagus dan seperti sudah sangat dewasa serta mengalami peningkatan birahi," kata Kepala BTNGC Kuningan, Teguh Setiawan saat ditemui di acara Workshop Penyelamatan dan Pelestarian Satwa di Taman Nasional Gunung Ciremai, yang berlangsung di Objek Wisata J & J di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Selasa (7/12/2021)
Kondisi Slamet Ramadhan ini, kata Teguh, diketahui dari temuan camera trap yang terpasang serta sistem GPS yang menempel pada Slamet Ramadhan.
"Iya kami mengetahui Slamet Ramadhan birahi tinggi. Pertama kami rekam Slamet Ramadhan di habibatnya itu sering berduaan dan macan itu bukan berjenis kelamin betina, kemudian Slamet Ramadhan diketahui turun gunung dan pernah diketahui warga di daerah Majalengka."

"Saat bertemu warga, Slamet Ramadhan malah kabur dan itu bagian ciri bahwa macan tersebut sedang mencari pasangan atau macan betina untuk berkawin," ucap Teguh.
Melihat dan mengumpulkan data perkembangan kesehatan Slamet Ramadhan, Teguh menjelaskan bahwa TNGC sepakat untuk melakukan penangkapan Slamet Ramadhan untuk melanjutkan masa perkawinan dengan macan betina yang telah disiapkan.
"Rencana penangkapan itu bukan untuk memenuhi kebutuhan Slamet Ramadhan saja. Melainkan untuk dilakukan pelepasan kalung GPS yang sudah menyempit akibat pertumbuhan Slamet Ramadhan tersebut," katanya.
Mengenai cara penangkapannya, Teguh mengatakan bahwa itu akan dilakukan oleh tim dengan cara membuat kandang jebak di titik atas Gunung Ciremai dengan pancingan pakan juga.
"Untuk penangkapan, kami akan buat kandang jebak yang dilengkapi pakan. Saat berhasil menangkap Slamet Ramadhan itu akan dikawinkan dan dilepaskan kalung GPS," katanya.
Menyinggung soal macan betina atau calon pasangan Slamet Ramadhan, Teguh mengklaim bahwa macan betina itu akan didatangkan dari BKSDA Sukabumi untuk kebutuhan perkembangbiakan di habitat Gunung Ciremai.
"Jadi, ketika ada macan betina itu kami kawinkan dengan Slamet Ramadhan dan akan dilakukan pelepasliaran di kawasan Gunung Ciremai hingga bisa berkembang biak di habibatnya," katanya.
Ditanya saat hendak dilepasliarkan, apakah nanti kedua macan tersebut dilakukan pemasangan GPS atau tidak? Teguh mengklaim bahwa untuk pemasangan GPS atau tidak itu belum diputuskan.
Sebab itu harus mengikuti kesepakatan kebijakan terlebih dahulu.
"Untuk pasang GPS atau tidak, kami belum bisa disampaikan sekarang. Karena itu harus ada kebijakan dan kesepakatan juga," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Ini Kondisi 7 Gunung Api di Jabar, dari Mulai Salak, Guntur, Sampai Ciremai