Bocah Pengidap Thalasemia Beta di Indramayu Akan Dirujuk ke RSHS Bandung, 2 Tahun Putus Sekolah
Thalasemia diketahui merupakan kelainan genetik yang merusak sel darah merah. Salah satu jenis yang paling umum terjadi adalah thalasemia beta.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Wendy Satrio (11), bocah pengidap penyakit Thalasemia Beta akan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Sebelum ke RSHS, bocah warga Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu tersebut akan dirujuk dahulu ke RSUD Indramayu.
Akibat penyakit thalasemia beta tersebut, kondisi Wendy Satrio semakin memburuk.
Perutnya kian membesar setiap hari akibat penyakit tersebut, Wendy Satrio juga kerap kali merasakan perih yang teramat dari perutnya itu.
Thalasemia diketahui merupakan kelainan genetik yang merusak sel darah merah. Salah satu jenis yang paling umum terjadi adalah thalasemia beta.
Baca juga: Dua Tahun Wendy Harus Putus Sekolah, Idap Thalasemia Beta, Sang Ibu Harapkan Kesembuhan
"Alhamdulillah sudah dikunjungi oleh tim Dokter Masuk Rumah (Dokmaru)," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Selasa (7/12/2031).
Deden Bonni Koswara menambahkan, di RSUD Indramayu, Wendy Satrio juga akan dilakukan transfusi darah.
Pemerintah daerah pun rencananya membawa Wendy Satrio untuk selanjutnya dirujuk ke RSHS Bandung untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, Wendy Satrio terpaksa harus putus sekolah akibat penyakit yang dideritanya tersebut, ia putus sekolah sejak dua tahun lalu.
Alasan Wendy Satrio putus sekolah, karena tidak kuat menahan kondisi perutnya yang terus membesar.
"Seharusnya itu sekarang kelas 6, soalnya putus sekolah sejak kelas 4," ujar Koordinator Lembaga Perlindungan Anak Indramayu (LPAI), Adi Wijaya.