Tujuh Gunung Api di Jabar Berstatus Normal, Ini Rekomendasi untuk Warga dan Pengunjung

Status tujuh gunung api aktif di Jawa Barat masih dinyatakan aman setelah Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021).

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
net
Foto ilustrasi Kawah Gunung Galunggung 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Status tujuh gunung api aktif di Jawa Barat masih dinyatakan aman setelah Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah menyusun rencana kontingensi untuk warga di sekitar tujuh gunung api tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan, mengatakan, berdasarkan informasi terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, tujuh gunung api di Jabar masih berstatus normal.

"Untuk kesiapsiagaan di setiap Kabupaten atau Kota di sekitar gunung berapi tersebut telah disusun rencana kontijensi," katanya melalui ponsel, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Berbeda dengan Gunung Merapi, Begini Penjelasan Mbah Rono

Berdasarkan data dari MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia) dari Kementerian ESDM RI, semua gunung api di Jabar berstatus Level 1 atau Normal pada Minggu (5/11/2021) pukul 14.00 WIB.

Tujuh gunung api tersebut adalah, pertama, Gunung Salak di Sukabumi dan Bogor.

Platform tersebut merekomendasikan supaya masyarakat di sekitaran Gunung Salak dan para pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah (Kawah Ratu, Kawah Hirup, Kawah Paeh), apalagi di musim hujan.

Gunung kedua adalah Gunung Gede yang meliputi Cianjur, Bogor, dan Sukabumi.

Baca juga: Update: 13 Orang Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru, Sejumlah Penambang Terkena Lahar Panas

Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak diperbolehkan turun ke dasar kawah dan dalam kondisi mendung atau hujan.

Ketiga adalah Gunung Tangkubanparahu di Bandung dan Subang.

Masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu, pengunjung, wisatawan, dan pendaki, direkomendasikan agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan turun atau mendekat ke kawah-kawah aktif lain Gunung Tangkubanparahu.

Warga pun tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkubanparahu, termasuk ketika cuaca mendung dan hujan karena terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan manusia.

Masyarakat di sekitar Gunung Tangkubanparahu pun direkomendasikan agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Gunung api selanjutnya adalah Gunung Papandayan di Garut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved