Gunung Semeru Punya Dua Tipe Letusan, Dapat Menghancurkan Kubah Lava, Ini Catatan Panjang Letusannya
Disebutkan bahwa pada Sabtu sore (4/12), Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas.
TRIBUNJABAR.ID, LUMAJANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengeluarkan siaran pers mengenai erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) sore.
Abdul Muhari, Ph.D, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran pers yang diterima Tribunjabar.id menerangkan kronologi letusan Gunung Semeru tadi sore.
Disebutkan bahwa pada Sabtu sore (4/12), Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas.
Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Sementara itu guguran awan panas membuat Desa Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang diselimuti awan abu vulkanik.
Akibatnya, wilayah tersebut menjadi gelap gulita seperti malam hari.
Letusan Gunung Semeru memiliki tipe vulkanian dan strombolian.
Tipe vulkanik yaitu atau karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.
Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru.
Catatan Panjang Letusan Gunung Semeru
Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.
Catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.