Orang Jahat Hilangkan Rambu Evakuasi Tsunami, Ancam Nyawa Warga Pangandaran
Pesisir pantai Pangandaran disebut daerah rawan terdampak bencana Tsunami. Namun, rambu evakuasi tsunami banyak yang hilang karena tangan orang jahat
Penulis: Padna | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Pesisir pantai Pangandaran disebut daerah rawan terdampak bencana Tsunami. Namun, rambu evakuasi tsunami banyak yang hilang karena tangan orang jahat.
"Bagi awam mungkin disebut sepele, tapi rambu - rambu arah Evakuasi itu sangat urgent (penting)," ujar Supervisor Pusdalops BPBD Pangandaran, Ervin Respati saat dihubungi pada Kamis (2/12/2021).
BMKG menyebut bahwa lima daerah pesisir selatan Jabar berpotensi terdampak tsunami. Antara lain Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi.
Ervin menyadari ancaman dan potensi tsunami di Pangandaran. Karenanya, rambu evakuasi tsunami sangat penting.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan ketika Tsunami? Lakukan 5 Langkah Ini agar Selamat
"Sekarang kan setelah dicek itu ada yang hilang, cek random lagi, yang tadinya dititik tersebut ada, sekarang tidak ada," katanya.
Dia mengidentifikasi rambu evakuasi tsunami yang banyak hilang di pesisir selatan Pangandaran.
"Seperti di daerah Legok Jawa (Madasari), itu banyak yang hilang. Sedangkan daerah itu tidak ada sekat antara pantai dan darat," ucap Ervin.
Makanya, untuk rambu evakuasi seperti itu kemarin - kemarin pihaknya melakukan survey ke lapangan.
"Hanya, karena terlalu sering ke pantai Pangandaran, untuk survey randomnya itu, sementara kita lakukan ke daerah kidul sampai Legok Jawa," ujarnya.
Rambu evakuasi tsunami mungkin terlihat sepele. Namun fungsinya sangat vital bagi warga.
"Hal - hal seperti itu, terlihat sepele tapi sangat penting karena jika terjadi tsunami rambu-rambu evakuasi sangatlah membantu," katanya.
Baca juga: Kronologi Suami di Bandung Barat Ngamuk, Istri Dihajar, Rumah Dibakar Hingga Rata dengan Tanah
Kalau untuk sirine, tambah Ia, pihaknya sudah melakukan perbaikan-perbaikan sirine dan semua sudah menyala.
"Alhamdulillah, sirine yang dulu 2 menara tidak nyala, sekarang alhamdulillah sudah menyala semua. Dan setiap tanggal 26, seperti biasa bisa dinyalakan," ucap Ervin.
Pemodelan Tsunami dari BMKG