Pangandaran Berpotensi Dilanda Tsunami, Rambu-rambu Petunjuk Evakuasi Banyak yang Hilang
Rambu-rambu petunjuk evakuasi saat terjadi tsunami di Pangandaran banyak yang hilang.
Penulis: Padna | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Pangandaran, Ervin Respati mengakui setelah dicek secara acak rambu-rambu petunjuk evakuasi tsunami saat ini banyak yang hilang.
"Bagi yang awam mungkin disebut sepele, tapi rambu-rambu arah evakuasi itu sangat penting," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (2/12/2021) sore.
Karena, rambu evakuasi berperan penting dalam memberikan arahan ke masyarakat di daerah rawan tsunami
"Sekarang, kan, setelah dicek itu ada yang hilang, cek acak lagi, yang tadinya di titik tersebut ada, sekarang tidak ada," katanya.
"Seperti di daerah Legok Jawa (Madasari), itu banyak yang hilang. Sedangkan Legok Jawa, kan, negrak pisan (tidak ada sekat antara pantai dan darat)," ucap Ervin.
Makanya, katanya, untuk rambu-rambu seperti itu beberapa waktu lalu pihaknya melakukan survei ke lapangan.
"Hanya, karena terlalu sering ke Pantai Pangandaran, untuk survei randomnya itu, sementara kita lakukan ke daerah selatan sampai Legok Jawa," ujarnya.
"Hal-hal seperti itu, terlihat sepele tapi sangat penting karena jika terjadi tsunami rambu-rambu evakuasi sangatlah membantu."
Kalau untuk sirine, ujar Ervin, pihaknya sudah melakukan perbaikan-perbaikan sirine dan semua sudah menyala.
"Alhamdulillah, sirine yang dulu 2 menara tidak nyala, sekarang alhamdulillah sudah menyala semua. Dan setiap tanggal 26, seperti biasa dinyalakan," ucap Ervin.
Baca juga: Terancam Bencana Tsunami, Pangandaran Akan Kedatangan UNESCO dan BMKG yang Akan Lakukan Survei Ini