Massa Buruh di Gedung Sate: Kami Ingin Ridwan Kamil Pulang, Dialog dan Cari Solusi

Perwakilan massa buruh yang berunjuk rasa di Gedung Sate akhirnya bisa berdialog dengan Wakil Gubernur Jabar, Uu Rhuzanul Ulum terkait penetapan UMK

Tribun Jabar / Muhammad Nandri Prilatama
Wakil Gubernur Jabar, Uu Rhuzanul Ulum berbincang dengan Koordinator Aliansi Buruh Jabar, Ajat Sudrajat di Gedung Sate, Selasa (30/11/2021) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perwakilan massa buruh yang berunjuk rasa di Gedung Sate akhirnya bisa berdialog dengan Wakil Gubernur Jabar, Uu Rhuzanul Ulum terkait penetapan UMK 2022.

Suara massa buruh itu disampaikan Koordinator Aliansi Buruh Jabar, Ajat Sudrajat. Menurutnya, perbincangan bersama Panglima Santri, bahwa massa buruh siap menunggu keputusan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

"Kami masih tunggu apakah ikuti instruksi pemerintah pusat yang artinya menetapkan UMK sesuai PP 36 atau keluar dari PP 36. Barusan pak Uu menjawab masih ada kebingungan dari provinsi soal sanksi yang dikeluarkan pusat," katanya, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: Mandiri Sekuritas Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5,17 %, UMKM Bakal Tumbuh Baik

Ajat juga menyampaikan kepada Uu Ruzhanul Ulum, apabila sampai gubernur dan waguh mendapatkan sanksi, maka para buruh, lanjutnya akan mengeluarkan seluruh kekuatan membela mereka.

"Kami hanya ingin keberanian dari gubernur dan wagub untuk menetapkan nilai UMK 2022 keluar dari PP 36, yang dihitung antara 5 sampai 6 persen. Saya rasa itu sudah win win solution. Dan kami pahami keinginan pusat dan tolong pemerintah juga pahami kami," ujarnya.

Dia juga menyarankan kepada Pemprov Jabar jika masih bingung, agar menyampaikannya ke pusat melalui kementerian yang membidangi ketenagakerjaan.

"Artinya, bukan meniru DKI Jakarta. Tapi, DKI Jakarta elegan dan memahami bahwa nilai upah kecil serta tak wajar, maka menyerahkan ke pusat atau kementerian. Intinya, jangan sampai putusan hari ini kami mendengar akan menetapkan sesuai PP 36. Jika seperti itu, kami tak tanggung jawab jika para buruh nanti emosional," ucapnya.

Ajat juga menegaskan para buruh kecewa terhadap Ridwan Kamil yang tak bisa menemui mereka yang tengah berunjuk rasa di kantornya.

Baca juga: Mandiri Sekuritas Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2022 di Kisaran 5,17 %, UMKM Bakal Tumbuh Baik

Dia berharap Ridwan Kamil segera pulang dari Bogor dan berdialog dengan buruh soal UMK ini.

"Kami ingin RK segera pulang dan berdialog mencari formulasi juga solusi. Jika hasil ini tak memuaskan kami pun mengancam mogok nasional entah waktunya seminggu, dua minggu, atau bahkan sebulan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved