Persib Bandung
BERITA POPULER PERSIB: Jelang Dua Big Match, Robert Kritik Para Pemain, Singgung soal Karakter
Kehilangan Mohammed Rashid, Nick Kuipers, Ezra Walian, dan Victor Igbonefo menjadi pukulan yang cukup telak bagi Persib Bandung.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kehilangan Mohammed Rashid, Nick Kuipers, Ezra Walian, dan Victor Igbonefo menjadi pukulan yang cukup telak bagi Persib Bandung.
Bagaimana tidak, saat menghadapi Arema di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (28/11/2021), Maung Bandung takluk dengan skor 0-1.
Hasil ini membuat Persib harus rela posisinya diambil oleh Singo Edan di peringkat kedua.
Persib turun satu peringkat ke posisi ketiga dengan 28 poin.
Baca juga: Kecewa Persib Kalah dari Arema FC, Dedi Kusnandar: Kami Harus Lebih Baik Lagi
Tidak hanya itu, posisi Persib rentan tersalip oleh tim yang berada di bawahnya.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengakui bahwa kehilangan empat kunci sangat berpengaruh terhadap timnya.
Terutama pada sektor belakang yang harus kehilangan Igbonefo dan Nick secara bersamaan.
"Tentunya ini memberi dampak bagi tim karena kehilangan empat pemain inti terutama dua bek tengah dan satu gelandang tengah."
"Tapi kami terpaksa melakukan perubahan karena mereka tidak bisa tampil," ujar Robert dalam sesi jumpa pers virtual setelah pertandingan kontra Arema.
Selain itu, kehilangan Rashid membuat Persib kehilangan kreativitas dan determinasinya.
Duet Dedi Kusnandar dan Marc Klok yang dipasang terlihat tidak cukup optimal untuk menjadi jembatan bagi pertahanan ke lini serang.
"Saya rasa lini tengah kami agak kurang bagus dalam memenangi duel bola dan sedikit terlambat saat mendapat second ball."
Baca juga: Gawang Persib Sekarang Mudah Ditembus, Kata Bobotoh Cantik Bogor Ini, Harus Cari Pemain Baru
"Meski kami sudah mengetahui permainan dari Arema dan bersiap untuk itu," katanya.
Arema, kata Robert, mengawali pertandingan dengan cukup bagus.
Sebaliknya, Persib harus bekerja keras menaikkan level yang pada saat awal pertandingan berada di bawah standar.
"Dan Arema bermain sedikit lebih cepat, lebih bersiaga menghadapi situasi tersebut dan itu menyebabkan kami kebobolan di 20 menit awal," ujarnya.
Setelah memasuki jeda babak pertama, permainan Persib sedikit lebih baik.
Serangan Persib tidak lagi bersifat sporadis dan mulai bisa memainkan bola di area tengah.
"Setelah itu kami sudah mulai kembali bertanding seperti biasanya."
"Lini tengah di babak kedua cukup dominan jika dibandingkan di babak pertama," katanya.
Namun, pelatih asal Belanda itu tidak ingin menjadikan absennya empat pemain tersebut sebagai alasan kegagalan timnya memetik poin penuh.
Menurut dia, kedalaman skuad yang dimiliki Persib musim ini cukup bagus.
"Saya tidak ingin menyatakan itu sebagai alasan karena semua pemain Persib harus bisa mengisi tempat itu," ucapnya.
Di luar urusan teknis, mantan arsitek tim PSM Makassar ini menilai bahwa para pemain kehilangan intensitas.
Permasalahan ini juga ditunjukkan ketika menghadapi Persija Jakarta beberapa waku lalu.
"Ketika bermain pada big match mereka tidak menunjukkan karakter 'ayo kita menuju puncak klasemen hari ini' dan itu menyebabkan tim kami kemasukan di 20 menit awal," katanya.
Tentu saja hal ini menjadi bahan evaluasi bagi Robert untuk menatap laga berikutnya.
Apalagi di seri ketiga ini, Persib masih ditunggu oleh tim-tim kuat seperti Madura United dan Persebaya Surabaya.
"Pada akhirnya, saya tidak memetingkan siapa yang bermain, tapi siapa yang bisa menunjukkan karakter mau berada di urutan pertama di liga," katanya. (*)