Cadas Pangeran Viral Berkat Yana, Dibangun 200 Tahun Lalu, Tempat Patung Terkenal, Benarkah Angker?
Ulah Yana Supriatna, warga Dusun Babakan Regol, Sukajayam Sumedang yang seolah-olah dianiaya membuat Cadas Pangeran viral.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Ulah Yana Supriatna, warga Dusun Babakan Regol, Sukajaya, Sumedang yang seolah-olah dianiaya membuat Cadas Pangeran viral.
Yana berpura-pura memberikan tumpangan kepada orang asing kemudian dilaporkan hilang di Cadas Pangeran.
Hilangnya Yana Supriatna ini dikaitkan dengan isu mistis karena motornya ditemukan di pinggir jalan di parkiran truk di sekitar jurang Cadas Pangeran.
Baca juga: Tangisan Yana Cadas Pangeran di Samping Istri, Suaranya Parau, Ini yang Dikatakannya
Bukan pertama kali Cadas Pangeran, tempat hilangnya Yana, dikaitkan dengan hal angker dan mistis.
Sebenarnya di mana Cadas Pangeran itu berada?
Cadas Pangeran adalah jalan berliku di sisi tebing yang berusia sekitar 200 tahun.
Jalan tersebut menghubungkan Bandung dan Cirebon.

Dikutip dari Kompas.id dan Kompas.com, Cadas Pangeran membentang sepanjang 11 kilometer melewati tiga kecamatan, yakni Pamulihan, Sumedang Utara, dan Sumedang Selatan.
Salah satu sisi jalan adalah tebing sedangkan sisi lainnya jurang.
Cadas Pangeran merupakan jembataan gantung yang menempel di perbukitan cadas.
Jembatan ini pertama dibangun zaman pemerintahan Belanda di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Deandels.
Jalan tersebut termasuk pembangungan jalan yang menghubungkan Anyer hingga Panarukan yang dimulai pada 1808.
Di tempat ini, terdapat patung terkenal, yaitu Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata XI dan Gubernur Deandels.

Nama Cadas Pangeran merujuk pada Pangeran Kornel dan bebatuan cadas yang ada di daerah tersebut.
Ada pula yang menyebut, Cadas Pangeran berkaitan dengan watak keras (cadas) Pangeran Kornel yang menentang pembangunan Jalan Raya Pos atau De Grote Postweg yang diprakarsai Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Pembangunan ini ditandai dengan mobilisasi besar-besaran tenaga kerja wajib dari setiap kabupaten, termasuk Sumedang.
Patung Cadas Pangeran ditempatkan di jalur pemisah Cadas Pangeran atas dan Cadas Pangeran Bawah.
Pangeran Kornel memprotes keras proyek Deandels itu karena menyiksa warga.
Apalagi upah yang diberikan sangat kecil padahal pekerja pribumi harus membelah bukit di medan berbahaya dengan alat seadanya.
Diperkirakan, ribuan pekerja meninggal dalam pengerjaan proyek itu.
Baca juga: Motif Yana Pura-pura Dianiaya di Cadas Pangeran, Punya 2 Masalah Ini, Padahal Bisa Kekeluargaan
Perlawanan ini diabadikan dalam patung Pangeran Kornel yang bersalaman dengan Deandels.
Pangeran sekaligus Bupati itu bersalaman dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang keris.
Sementara, Gubernur Deandels berjabat dengan tangan kanan.
Cara salaman yang tak lazim itu tidak hanya menunjukkan keberanian sang bupati, tetapi juga bentuk ancaman.
Akhir Kisah Yana
Akhirnya terungkap sudah motif Yana mengaku pura-pura dianiaya di Cadas Pangeran, Sumedang dengan cara mengirimkan voice note atau pesan suara ke istrinya.
Sebelumnya, Yana Supriatna bikin geger di media sosial.
Sempat muncul dugaan ia menjadi korban kejahatan di Cadas Pangeran.
Pasalnya, keluarga mendapatkan pesan suara dari Yana yang berisi tangisan dan seolah-olah ia dianiaya.
Selain itu, motor Yana juga ditemukan di pinggir jalan di parkiran truk di sekitar jurang Cadas Pangeran.
Hingga akhirnya, proses pencarian dilakukan dengan melibatkan 200-an anggota dari tim gabungan.
Namun, Yana ternyata tak berada di Cadas Pangeran, ia justru ditemukan di wilayah Majalengka dalam keadaan sehat.
Oleh netizen, Yana pun disebut-sebut sudah melakukan prank.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago sudah mengungkapkan apa motif Yana melakukan hal tersebut.
Rupanya, Yana memiliki masalah pekerjaan dan masalah keluarga.
Kendati demikian, menurut Erdi, sebenarnya Yana masih punya banyak waktu untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
"Namun, Yana memilih jalan lain," ujar Erdi A Chaniago saat konferensi pers di Mapolres Sumedang, Senin (22/11/2021).
Saat hadir di Polres Sumedang, Yana pun meminta maaf.

Ia menyampaikan permintaan maaf tersebut sambil menahan tangis.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tadinya hanya mengirimkan pesan itu kepada istri," kata Yana.
Pada kesempatan itu, Yana pun berjanji ia tak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Saya berjanji tidak akan berbuat hal serupa lagi," katanya.
Baca juga: Jadi Tersangka, Yana Menangis dan Minta Maaf Soal Kebohongan Hilang di Cadas Pangeran
Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, Yana ditetapkan sebagai tersangka.
"Dia jadi tersangka karena membuat kegaduhan di masayarakat," ujarnya.
Yana dijerat Pasal 14 ayat (2) UU RI Nomor 1/1964 tentang peraturan hukum pidana.
Namun, polisi tak melakukan penahanan terhadap Yana.
"Kami tidak melakukan penahanan terhadap pelaku, mengingat ancaman hukuman yang dikenakan kurang dari 5 tahun dan bukan merupakan pasal pengecualian. Yang bersangkutan wajib melapor setiap hari," kata Erdi.