Sejarah Indramayu
Menengok Patok Jati di Taman Tjimanoek Indramayu, Ternyata Bukan Sembarang Patok, Ini Sejarahnya
Patok jati yang ada di Taman Tjimanoek Indramayu ternyata bukan sembarang patok.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Bagi yang sering mengunjungi Taman Tjimanoek Indramayu, mungkin tidak asing lagi dengan keberadaan patok jati yang terdapat di sana.
Hanya saja, hanya segelintir orang yang mengetahui sejarah dari patok tersebut.
Terlebih tidak adanya penanda yang menunjukan informasi soal peninggalan sejarah yang satu ini.
Ketua Yayasan Indramayu Historia, Nang Sadewo mengatakan, sejarah dari patok kayu jati itu dahulunya adalah tiang bendera.
Keberadaannya sudah ada sejak masa kejayaan Sungai Cimanuk sebagai pusat niaga pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda dahulu.
Fungsinya sebagai penanda peta untuk memberi tahu kapal-kapal niaga yang membawa dan mengangkut hasil bumi sudah sampai ke Kota Indramayu.
"Untuk usianya, kalau dilihat dari aktivitas ekonomi Sungai Cimanuk ini, itu dimulai sekitar 1680-an atau 1700 kemudian ditata menjadi kota sekitar tahun 1800-an menuju awal 1900," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (21/11/2021).
Nang Sadewo menjelaskan, patok kayu jati ini merupakan replika yang dibuat sama persis seperti aslinya.
Termasuk letak posisi dari patok ini, dibuat semirip mungkin.
Sedangkan untuk patok aslinya, diketahui sekarang sudah rusak karena termakan usia.
Nang Sadewo mengatakan, pihaknya sengaja melakukan upaya penyelamatan agar salah satu benda peninggalan sejarah tersebut tidak hilang dengan meminta pemerintah melakukan restorasi.
Restorasi replika patok jati itu kemudian dilakukan pada tahun 2015.
Nang Sadewo berharap, kehadiran patok jati ini bisa diketahui publik secara luas.
Dengan tujuan, agar masyarakat bisa lebih mencintai peninggalan sejarah daerahnya sendiri.
"Elemen-elemen peninggalan sejarah ini banyak macamnya, seperti masjid, kelenteng, dan lain-lain termasuk patok jati ini, harus kita selamatkan," ujar dia.
Baca juga: BIKIN MERINDING, Cerita Angker di Gedung Juang-45 Indramayu, Sering Terdengar Langkah di Malam Hari