Suara Nirina Bergetar Saat Bicarakan Riri, Sebut Asisten yang Rampas Aset Keluarganya Tak Minta Maaf
Aktris Nirina Zubir akhirnya bertemu kembali dengan Riri Khasmita, asisten ibunya yang sudah merampas aset milik keluarganya.
TRIBUNJABAR.ID - Aktris Nirina Zubir akhirnya bertemu kembali dengan Riri Khasmita, asisten ibunya yang sudah merampas aset milik keluarganya.
Sebelumnya, Nirina melaporkan Riri terkait kasus dugaan penggelapan aset tanah dan bangunan.
Rupanya, Riri sudah bekerja sebagai asisten ibu Nirina, Cut Indria sejak 2010.
Saat bertemu kembali Riri di rilis kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/11/2021), Nirina terlihat seperti menahan emosi.
Baca juga: Nirina Zubir Bongkar Kebiasan Mantan Asisten Ibunya, Sudah Lakukan Hal Mencurigakan Ini Sejak 2010
Saat ini, Riri telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus ini, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan lima tersangka dan tiga di antaranya telah ditahan.
Dikutip dari KH Infotainment, Nirina Zubir mengaku tidak mendapat permintaan maaf sama sekali dari Riri.
Bahkan menurutnya, Riri Khasmita masih berani menatapnya tanpa rasa bersalah.

Berulang kali Nirina Zubir menoleh ke belakang, menatap Riri yang berdiri bersama dua tersangka lainnya. Riri terlihat menunduk.
"Saya harus menata emosi saya, ini pertemuan pertama saya steelah orang-orang di belakang menjadi tersangka dan akhirnya ditahan, khususnya kepada ya, saudara Riri," kata Nirina Zubir.
Suara Nirina Zubir bergetar, ia menahan tangisnya. Sebelum melanjutkan, Nirina Zubir mengatur napas.
"Berat sekali hati saya hari ini ketemu sama dia, tidak ada sedikit pun dia sampai detik ini untuk memohon maaf. Jalan saja, menatap mata saya dengan sebegitunya," ujarnya.
"Sudah di saat seperti ini kamu masih berani menatap mata saya seperti itu," kata Nirina Zubir dengan suara bergetar.
Nirina Zubir juga mengucap terima kasih pada pihak Kepolisian.
Nirina mengaku sangat emosi lantaran selama ini ibunya tak bisa menikmati harta jerihpayahnya sendiri.
"Saya terima kasih sekali, saya emosi sekali, ibu saya belum sama sekali menikmati hasil jerih payahnya pak. Ibu saya keman-mana masih naik kereta, angkot. Tapi beliau-beliau ini yang punya bisnis baru, mobil baru," kata Nirina Zubir.
Baca juga: Saat Nirina Zubir Bertemu Kembali dengan Riri Khasmita, Mantan ART yang Rampas Aset Keluarganya
Baca juga: KRONOLOGI Mafia Tanah Bisa Jual Tanah dan Bangunan Milik Keluarga Nirina Zubir, Orang Kepercayaan
Atas tindakan Riri dan empat ornag lainnya, keluarga Nirina Zubir mengalami kerugian hingga Rp 17 miliar.
Nirina menduga dana hasil penggelapan aset ini dimanfaatkan Riri untuk mengembangkan bisnis frozen food yang tersebar di beberapa cabang.
"Bisnis frozen food yang sudah ada 5 cabang ini merupakan hasil dari jerih payah ibu saya, saya berharap sekali dilakukan penyelidikan," kata Nirina Zubir.
5 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka
"Seperti diketahui dan teman-teman media yang sudah mewawancarai Nirina Zubir dalam kasus perampasan aset ini, total ada 5 tersangka. Ketiganya saat ini sudah ditahan oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan duanya masih kita dalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Yusri Yunus seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Tiga tersangka ini memiliki peran berbeda dalam upaya pengambilalihan kuasa dari sertifikat hak milik 6 aset tanah milik keluarga Nirina Zubir.

Tahun 2016 keluarga Nirina Zubir mengaku kehilangan sertifikat.
Setelah dicek ke BPN, ternyata sertifikat tanah itu sudah berganti nama.
Aset tersebut sebenarnya milik Cut Indria Martini, ibu Nirina Zubir.
Aset yang berganti nama berupa dua tanah kosong yang sudah dijual Riri Khasmita.
Sedangkan 4 aset lainnya sudah diagunkan ke bank dengan nilai pinjaman miliaran rupiah.
Riri Khasmita tak sendiri, ia dibantu suaminya dan satu orang notaris, Faridah, dari PPAT Tangerang.
"Usut punya usut ternyata dalang dari kasus ini merupakan ART Nirina sendiri bernama Riri. Riri mengganti nama sertifikat aset Nirina kemudian menggadaikan serta menjual aset tersebut," jelas Yusri.
Baca juga: Sosok Riri Khasmita, Mantan ART yang Gelapkan Sertifikat Tanah Ibu Nirina Zubir, Tatap Sinis Nirina
Mata-matai Selama 11Tahun
Aktris Nirina Zubir mengungkapkan jika Riri Khasmita telah memata-matai keluarganya sejak 2010.
Nirina Zubir menyebut asisten ibunya itu telah mengawasi keluarganya begitupun sang ibu, Cut Indria Marzuki melalui kebiasaan yang sering dilakukan.
"Itu kurang lebih tahun 2010 ternyata dia itu profiling keluarga kami jadi kaya istilahnya ibu saya kebiasaanya apa, kesukaannya apa
Its very good, ita very sweet talker," ungkap Nirina Zubir saat siaran langsung dengan Radio Elshinta, Jumat (19/11/2021).
Saat itu perlakuan Riri begitu manis dihadapan sang ibu sampai-sampai keluarga besarnya tak lagi mempertanyakan sosok orang luar yang masuk ke dalam keluarganya itu.
Sebab sebelumnya, Nirina Zubir telah memiliki firasat soal pelaku mafia tanah tersebut yang tiba-tiba bisa begitu dekat dengan keluarganya termasuk sang bunda.
Namun ia tak mau berprasangka buruk kala itu.
Hal itulah yang menjadi dugaan Nirina, jika Riri berkesempatan untuk masuk ke keluarga besar sang artis.
"Apapun yang diminta tolong ibu saya, sigap langsung dikerjakan jadi kita pun yang tadinya ini siapa yang tiba-tiba masuk kekeluargaan kami (jadi biasa aja)," tutur Nirina.
Saat dibantu oleh mendiang ibunda, Riri Khasmita tinggal di depan kediaman keluarga Nirina disebuah kost-kostan.
Nirina menduga sang pelaku yang saat ini telah jadi tersangka itu selalu mengawasi dan mempelajari kebiasaan sang ibu dan keluarganya sejak saat itu, kemudian berkembang dengan berani meminjam uang kepada Cut Indria Marzuki.
"Yaudah dari situ lah dia mempelajari kebiasaan ibu saya, keluarga saya, kurang lebihnya kami dan disatukan dia berkembang dari awalnya dia minjam-minjam uang kemudian dia mulai membohongi ibu saya tapi kaya kejahatannya bertambah terus," tutur Nirina Zubir.
Hingga akhirnya Nirina menyebut pelaku berhasil mendoktrin dan mengelabui sang ibu yang mempertanyakan soal sertifikat tanah yang hilang.
"Sampai ujung-ujungnya dia bisa mengelabui ibu saya dan berfikir sertifikatnya hilang dan diakui melalui intograsi dia yang mengambil sertifikat itu," jelas Nirina.
(Tribunjabar.id/Tribunnews)