Libur Natal dan Tahun Baru Ada Aturan PPKM Level 3, Pangandaran Terancam Ditutup? Ini Kata PHRI

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Rencana pemerintah pusat menerapkan PPKM level 3 disaat natal dan tahun baru (nataru) 2021, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran meminta tetap buka meskipun dengan syarat - syarat tertentu.

"Tapi yang jelas kita tetap mengikuti apa yang diintruksikan oleh menteri. Tapi kita,  minimalnya akan berupaya agar wisata tetap buka, tetap berjalan walaupun dengan syarat - syarat tertentu, ya itu misalkan," ujar Agus Mulyana Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran saat dihubungi Tribunjabar melalui seluler, Sabtu (20/11/2021) siang.

Pihaknya juga, akan melakukan negoisasi terhadap pemangku kebijakan pemerintah daerah.

Baca juga: Ikuti Aturan Pusat Saat Libur Nataru, Pangandaran Akan Lakukan Pembatasan? Ini Kata Bupati

"Kalau tutup, jelas, itu memukul karena, ibaratnya kita sedang panen panennya ternyata di Kita ditutup," katanya.

"Tapi dari sisi kesehatan, kita juga memang harus mengerti bahwa kita yang ditakutkan itu gelombang covid yang ketiga dan biasanya setelah liburan panjang."

Itu terjadi, karena mungkin saking banyaknya orang berkerumun yang datang ke Pangandaran atau lainnya. 

Baca juga: Mukaryati Penderita Kanker Mulut yang Ganas di Pangandaran Kian Memprihatinkan, Berharap Ada Donatur

"Ini kan berlaku secara nasional, jadi yang diberlakukan level 3 itu seperti apa? Karena kita juga kan, dulu hotel pernah buka saat di level 3. Hotel itu, kan diperbolehkan dengan okupansi 50 persen. Tapi, tempat wisatanya ini yang harus dinegosiasikan, karena hotelnya ada di objek wisata," ucap Agus.

Minimal, ungkap Ia, sosialisasinya yang  pasti dan jelas, serta ada surat edaran yang resmi dari pemerintah.

"Jadi, kita tidak ada spekulasi atau perkiraan perkiraan yang lain yang keluar dari aturan pemerintah dan akhirnya akan merugikan kita juga," ujarnya.

Baca juga: Cari Mangsa Sampai ke Pinggir Pantai, Ikan Hiu Tutul Terdampar Pangandaran, Balawista Turun Tangan

Ia berharap, supaya pariwisata tetap dibuka, dan perekonomian tetap berjalan.

"Kalau misalkan bisa tetap buka, untuk prokesnya, kita juga akan membentuk tim yang bekerjasama dengan Pemda dan lainnya. Sidak selalu, agar mereka (pengunjung) taat terhadap prokes yang akhirnya berimbas positif terhadap kita," kata Agus.