Baru Menjabat Panglima TNI, Jenderal Andika Dapat '"Surat Cinta'' dari Mensos Risma, Ini Isinya
Jenderal Andika Perkasa langsung mendapat surat dari Menteri Sosial Tri Rismaharini setelah dilantik menjadi Panglima TNI.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Jenderal Andika Perkasa langsung mendapat surat dari Menteri Sosial Tri Rismaharini setelah dilantik menjadi Panglima TNI.
Risma meminta Panglima TNI Jenderal Andika melakukan pengecekan soal ASN TNI terkait penerimaan bantuan sosial (bansos).
“Profesi TNI-Polri, kita sudah surati ke Bapak Panglima mudah-mudahan kami segera menerima jawabannya,” ucap Risma seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/11/2021).
“Karena diperaturannya tidak boleh penerima pendapatan rutin (mendapat bansos),” kata dia.
Risma mengungkapkan, saat ini sekitar 31 ribu aparatur sipil negara (ASN) ditemukan terindikasi menerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial.
Baik melalui program Penerima Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

“Jadi data kami setelah kami serahkan ke BKN (Badan Kepegawaian Negara) itu didata yang indikasinya PNS itu ada 31.624 ASN,” ungkap Risma.
Bekas Wali Kota Surabaya itu menjelaskan, data ASN yang menerima bansos diperoleh saat Kemensos melakukan verifikasi data penerima bantuan sosial secara berkala.
Hasilnya, dari 31 ribu sebanyak 28.965 orang merupakan PNS aktif dan sisanya pensiunan yang dalam aturannya tidak boleh menerima bansos.
Dari hasil temuan, Risma menyebutkan profesi ASN yang menerima bansos berasal dari berbagai macam latar belakang, seperti tenaga pendidik, tenaga medis, dan lainnya.
“Data itu kita sampaikan ke BKN, kita scanning data kependudukan, 'tolong dicek apa ini PNS atau bukan?' ternyata betul (ASN),” jelas Risma.
Risma menegaskan, jika sejalan dengan aturan, ASN tidak berhak menerima bansos.
Sebab dalam kriteria Kemensos, seseorang yang mendapatkan pendapatan tetap, apalagi ASN digaji oleh pemerintah, tidak boleh menerima bansos.
Risma mengatakan, saat ini data tersebut akan dikembalikan ke daerah untuk dilakukan verifikasi ulang serta ditindaklanjuti.
Ia berharap, pemda segera memberikan respons agar Kemensos bisa terus memperbaharui data secara berkala.
“Macam-macam ada yang dulunya miskin, ada yang masuk jadi PNS. Kita memang perbaiki terus, kita sangat mengandalkan (pemerintah) daerah,” ujar dia. (kompastv)