Tangis Taryana Pecah Saat Ingat Kondisi Anaknya, Hendra yang Dibunuh Secara Sadis di Indramayu

Tangis Taryana pecah saat menceritakan kondisi anaknya, Hendra yang meninggal dunia dengan cara sadis. Jenazah Hendra ditemukan dalam kondisi

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Poster buatan para pemuda Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga tentang pembunuhan pedagang cilok yang belum terungkap. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tangis Taryana pecah saat menceritakan kondisi anaknya, Hendra yang meninggal dunia dengan cara sadis.

Jenazah Hendra ditemukan dalam kondisi telanjang bulat, kepalanya pun pecah dan kaki kirinya patah.

Padahal Hendra hanya seorang pemuda yang kesehariannya berjualan cilok keliling, warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

"Kondisi Hendra kalau dilihat dari kondisi badannya, saya sebagai orang tua gak tega, mukanya sudah gak keliatan, dia benar-benar telanjang bulat," ujar dia, Jumat (12/11/2021).

Taryana mengatakan, membayangkan kondisi Hendra dari foto yang beredar saja sudah membuatnya tak kuasa menahan air mata.

Ia bahkan mengaku tak sanggup jika harus melihat secara langsung dengan kedua matanya.

Dalam hal ini, Taryana hanya ingin meminta keadilan soal kasus yang menimpa anaknya yang sudah 100 hari lebih tidak kunjung terungkap.

Jenazah Hendra awalnya ditemukan warga di areal pesawahan di Desa Krimun, Kecamatan Losarang pada Selasa (27/7/2021).

Para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga saat melakukan diskusi tentang misteri pembunuhan pedagang cilok yang belum terungkap.
Para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga saat melakukan diskusi tentang misteri pembunuhan pedagang cilok yang belum terungkap. (Dok. Karang Taruna Guntur)

Jika dihitung sampai dengan hari ini, sudah 108 hari kasus tersebut masih menjadi misteri.

Taryana sangat berharap kepada aparat penegak hukum bisa secepatnya mengungkap siapa pelaku yang diduga tega membunuh anaknya tersebut.

"Saya sebagai orang tua, tolong kepada siapa saja, kepada hukum, saya sebagai orang tua ingin menuntut keadilan, minta diungkap kasus anak saya," ujarnya. 

Pemuda Sebut Ada yang Janggal

Sudah 108 hari kasus kematian Hendra, warga Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu belum juga terungkap.

Kematiannya yang janggal membuat warga penasaran siapa pembunuh yang dengan kejam menghilangkan nyawa penjual cilok keliling tersebut.

Jenazah Hendra, sebelumnya ditemukan dalam kondisi mengerikan di areal pesawahan di Desa Krimun, Kecamatan Losarang dalam kondisi tanpa busana pada 27 Juli 2021.

Kepalanya juga pecah dan kaki kirinya patah dan menumpang pada kaki sebelah kanan, pada tubuhnya juga terdapat banyak luka-luka.

Karang Taruna 'Guntur' Desa Jangga, Riski Agung Prolistiana mengatakan, kematian Hendra yang sadis sangat disesalkan warga, termasuk para pemuda.

Setelah menggelar pengajian seratus hari untuk almarhum, para pemuda karang taruna sepakat untuk menggandeng pengacara demi terungkapnya kasus tersebut.

"Kita juga bergabung dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, kita bersinergi bareng dan akan menggandeng lembaga bantuan hukum (LBH)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (12/11/2021).

Riski Agung Prolistiana mengatakan, upaya maksimal akan pihaknya lakukan demi terungkapnya misteri kematian Hendra.

 
"Hendra itu orangnya baik, dia hanya penjual keliling, jualan cilok, tapi kok endingnya bisa dibunuh sekeji itu, separah itu kondisinya," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, warga di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa busana, Selasa (27/7/2021).

Mayat tersebut oleh warga ditemukan di jalan pinggir pesawahan.

Namun, yang membuat warga terkejut adalah ketika melihat kondisi tubuh korban yang kepalanya pecah.

Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi mengatakan, saat melakukan olah tempat kejadian (TKP), polisi juga menemukan benda-benda mencurigakan.

Yakni, berupa plastik bekas minuman keras jenis ciu, botol arak, dan sebuah gelas seperti habis digelar pesta miras.

"Barang bukti sudah kami kumpulkan. Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis," ujarnya pada Kamis (27/7/2021). (*)

Baca juga: Kasus Subang Sudah 86 Hari, Perampasan Nyawa Tukang Cilok di Indramayu 109 Hari Belum Terungkap

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved