Perampasan Nyawa di Karawang
Satu DPO Tim Eksekutor yang Disewa Istri Bos RM Padang Menyerahkan Diri, Kini Menjadi Saksi
I alias Embe, salah satu daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan bos rumah makan Padang, Khairul Amin (54), menyerahkan diri.
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Seli Andina Miranti
Kepalang kesal, lantaran tak kunjung mati saat disantet. NW meminta AM untuk mencarikan pembunuh bayaran.
Kemudian, pada September 2021 tersangka NW bersama AM merencanakan melakukan aksi perampasan nyawa secara langsung kepada korban.
AM merekrut enam temannya untuk melakukan perampasan nyawa tersebut.
"Tersangka NW menginginkan perampasan nyawa korban seolah-olah kejadian pencurian atau seolah-olah kejadian begal" ujarnya.
Akhirnya disepakatan, dan NW menjanjikan memberikan imbauan sebesar Rp 30 juta. Dan Rp 10 juta langsung diberikan diawal.
"Jadi setelah mereka menyanggupi, NW ini kemudian memberikan uang muka Rp 10 juta" jelasnya.
Pada awal Oktober 2021, para pembunuh bayaran ini langsung hendak mengeksekusi korban.
Akan tetapi gagal karena korban tidak mengendarai sepeda motor dan situasi terlalu ramai.
Karena gagal, mereka kembali merenanakan perampasan nyawa pada Rabu (27/10/2021) pada malam hari.
Pada pukul 20.00 WIB, AM mengontak NW istri korban menanyakan keberadaan suaminya itu.
Baca juga: Dukun di Karawang Terlibat Kasus Perampasan Nyawa Bos Rumah Makan Padang
NW menjawab suaminya itu sedang makan di GOR Panatayudha. Tak mau aksinya gagal kembali, AM juga mendatangi tempat makan itu berpura-pura membeli minum.
Lalu, AM memerintahkan enam temannya ini untuk menunggu di sebuah minimarket tak jauh dari lokasi rumah korban.
"Setelah Otong hubungi tersangka lain, mereka kumpul sekitar enam orang, Otong pura-pura beli air pastikan korban ada disitu. Ketika korban pulang sekitar 11 malam para pelaku mengikuti korban. Nah ketika mau sampai dekat rumah, disitu para pelaku habisi korban dan meninggal dunia seolah-olah jadi korban begal," ungkap Aldi.
Berhasil menjalankan perampasan nyawa itu, lalu NW menghubungi AM untuk bertemu memberikan uang Rp 10 juta lagi.
"Nah tersangka otak perampasan nyawa ini berikan uang lagi per 3 November 2021 di Ramayana Rp 10 juta sisanya nanti bulan depan.