Menko Marves Luhut Ikut Bisnis PCR yang Munculkan Polemik, Ini Penjelasan sang Inisiator
Polemik mengenai tes PCR seiring terseretnya nama Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, terus bergulir.
Sebagai pemilik perusahaan tambang terkemuka, ia cukup akrab dengan banyak pengusaha papan atas.
Rekan pengusaha yang dihubunginya adalah bos perusahaan tambang batubara Adaro, Garibaldi Thohir, yang tak lain merupakan kakak dari Menteri BUMN 2019-2024 Erick Thohir.
Kemudian, dia juga menghubungi pengusaha tambang batubara lainnya, yakni Pandu Patria Sjahrir yang merupakan direktur di PT Toba Bara Sejahtera Tbk.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sendiri diketahui memiliki saham di perusahaan tersebut.
Pandu Patria Sjahrir juga tercatat merupakan keponakan Luhut.
Menurut dia, komunikasi pendirian PT GSI sebatas pada Garibaldi maupun Pandu.
Dia tidak berbicara secara langsung dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan maupun Menteri BUMN Erick Thohir.
Arsjad yang Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) 2021-2016 itu berujar, setelah pembicaraannya dengan Doni Monardo saat itu, ia bersama rekan sesama pengusaha sepakat untuk membantu menyediakan jasa tes PCR di Indonesia.
Arsjad menuturkan, saat itu dia sempat pula bertemu dengan profesor dari Oxford yang sedang berkunjung ke Indonesia.
Dari pertemuan itu, pihaknya mendapatkan penjelasan mengenai pandemi Covid-19 dan tes PCR.
"Lalu kami cek siapa saja yang punya teknologi PCR waktu itu, ada Cina, AS, Eropa, dan lain-lain. Kita akhirnya mencari akses untuk mencari mesin itu (PCR)," kata Arsjad.
"Kita lalu mikir ini suatu yang akan diberikan. Tapi mau diberikan ke mana? Apa Kemenkes atau mana. Kami mikir waktu itu kalau kita beli sesuatu lalu diberikan, biasanya suka saja hilang, atau tidak jalan lagi atau bagaimana," ujar dia.
Sehingga, saat itu pihaknya berpikir jika penyediaan jasa tes PCR dilakukan mereka sendiri saja.
Perusahaan didirikan murni untuk tujuan sosial.
"Tapi waktu itu mikirnya for social things," kata Arsjad.