Alat Berat di TPA Sarimukti Akhirnya Dapat Pasokan BBM, Pemprov Pastikan TPK Sarimukti Tak Ditutup

Ia terus memastikan pasokan BBM tersebut tidak akan terkendala kembali sampai akhir tahun, dan tahun depan, karena sudah dianggarkan.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
hilman kamaludin/tribun jabar
Truk sampah yang terparkir di Kantor UPT Kebersihan DLH KBB. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kendaraan tanki pengangkut BBM sudah tiba di Tempat Pengolahan Kompos atau TPK Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Minggu (7/11) siang.

Dengan demikian, alat-alat berat di TPK Sarimukti bisa beroperasi maksimal kembali dan pengangkutan sampah dari Bandung Raya pun dapat berangsur normal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtias, mengatakan setelah berkoordinasi dengan Pertamina, suplai BBM untuk mengoperasikan alat-alat berat di TPK Sarimukti pun kembali lancar.

"Alhamdulillah BBM sudah ada. BBM sudah sampai TPK Sarimukti," kata Prima melalui ponsel, Minggu (7/11).

Prima mengatakan dengan demikian pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir di Sarimukti ini dapat kembali berjalan, dan berangsur normal.

Ia terus memastikan pasokan BBM tersebut tidak akan terkendala kembali sampai akhir tahun, dan tahun depan, karena sudah dianggarkan.

"Insya Allah tidak akan terkendala lagi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Jabar menangani dinamika antrean pengangkutan sampah di Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

Prima mengatakan operasional di tempat pembuangan akhir sampah tersebut sempat terhambat akibat persediaan BBM untuk alat berat yang menipis dan suplai BBM yang terhambat.

Adapun mengenai masalah BBM ini, akibat ada penyesuaian anggaran di proses APBD Perubahan 2021.

"Sudah proses di Pertamina. Memang ada sedikit permasalahan terkait stok BBM yang menipis, hal ini karena suplai BBM yang digunakan oleh alat berat untuk melakukan kegiatan sanitary landfill sedikit terlambat, sehingga proses pengaturan pembuangan sampah menjadi lambat dan sedikit terganggu," tuturnya melalui ponsel, Minggu (7/11) pagi.

Ia mengatakan walaupun terjadi hambatan, pihaknya memastikan tidak menghentikan operasional atau menutup TPK Sarimukti

"Jika ada yang mengabarkan hal itu (TPK Sarimukti ditutup), kami memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar. Hanya saja memang ada sedikit keterlambatan sehingga berjalan kurang optimal," ucapnya.

Pengiriman BBM untuk alat berat ini pun dipercepat agar operasional TPK Sarimukti dapat berjalan kembali secara optimal. 

Dalam kesempatan tersebut, Prima menegaskan permasalahan sampah bukanlah tugas tunggal pemerintah provinsi. Permasalahan sampah di Bandung Raya ini merupakan tanggung jawab semua pihak. 

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, katanya, memastikan operasional TPK Sarimukti berjalan lancar. Hal itu untuk memastikan keberlanjutan penanganan sampah dari empat kota dan kabupaten di Bandung Raya.

TPAS Sarimukti menjadi satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah yang beroperasi di wilayah Bandung Raya. Berdasarkan data pada 2021, sampah yang ditimbun pada saat ini berjumlah mencapai 1.943 ton per hari, dengan penyumbang sampah terbesar adalah Kota Bandung sebesar 1.320 ton per hari.

"Sarimukti juga menampung sampah yang diambil dari Sungai Citarum sebagai bagian dari Program Citarum Harum," ujar Prima.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved