Afghanistan
Seorang Perempuan Dosen di Afghanistan Ditembak Mati, Ada Luka Peluru di Seluruh Tubuhnya
Seorang aktivis hak-hak perempuan sekaligus dosen ekonomi, Frozan Safi (29), ditembak mati di Afghanistan Utara.
Orang dalam sambungan itu menyuruhnya mengumpulkan bukti pekerjaannya sebagai aktivis dan pergi ke tempat yang aman.
Frozan percaya dengan instruksi itu karena dia sedang dalam proses permohonan suaka di Jerman.
Wanita berusia 29 tahun itu, kata sang adik, Rita, langsung membereskan dokumen, termasuk ijazahnya dan meninggalkan rumah.
"Kami hanya tidak tahu siapa yang membunuhnya," kata Rita.

Ayah Frozan dan Rita, Abdul Rahman Safi, mengatakan bahwa jasad putrinya itu ditemukan di sebuah lubang tidak jauh dari kota dan didaftarkan sebagai orang tidak dikenal.
Rekan aktivis Frozan, Zahra, mengatakan kepada The Guardian bahwa dia dan Frozan bersama-sama melakukan protes di Mazar-i-Sharif melawan pemerintahan Taliban baru-baru ini.
"WhatsApp saya telah diretas. Saya tidak berani buka media sosial sekarang," kata Zahra.
Kelompok ekstremis di Afghanistan melancarkan kekerasan terhadap aksi protes termasuk kepada aktivis perempuan.
Wanita yang mengikuti unjuk rasa dilaporkan dipukuli dengan tongkat hingga wartawan yang meliput turut dianiaya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)