Pengangguran Tertinggi Ada di Kelompok Usia 15-24 Tahun, Potensi Bisnis Generasi Muda Harus Digali
Prestasi Junior Indonesia dan sejumlah pihak mencoba menggali potensi bisnis yang dimiliki generasi muda.
Penulis: Tiah SM | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran tertinggi di Indoneisa berada pada kelompok usia 15 tahun -24 tahun.
Demikian juga dangan data yang berhasil didapatkan dari International Labour Organization (ILO), generasi muda usia 15 tahun-24 tahun tiga kali berisiko mengganggur dibandingkan dengan kalangan 25 tahun ke atas.
Untuk mengurangi pengangguran di Indonesia, Prestasi Junior Indonesia (PJI) dengan dukungan dari Citi Foundation, PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), dan PT Marsh Indonesia (Marsh Indonesia) konsisten mempromosikan konsep kewirausahaan dan menggali potensi bisnis generasi muda melalui program Student Company (SC).
Chairman of the Nation Board Prestasi PJI, Shiddarta Moersjid, mengatakan, inisiatif mengatasi pengangguran sejak 12 tahun lalu dan telah melibatkan 13.358 SMA/SMK, memfasilitasi pengembangan keterampilan berwirausaha mengoperasikan usaha mikro di sekolah.
“Pada implementasi tahun ini, 549 pelajar dari 9 kota/kabupaten di Indonesia ditantang membuat ide bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di komunitas serta mengoptimalkan teknologi digital dalam strategi dan operasionalnya,” ujar Siddartha, di acara Program SC 2021 Indonesia student Company Of the Year Competition (ISCC) secara daring Sabtu (6/11/2021).
Data lain menyatakan, Temuan Bank Indonesia menyebut 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covis-19 dan sekitar 93,2 persen mengalami penurunan penjualan dan cash flow operasional - lantaran tidak melakukan transformasi digital.
Bahkan, Bappenas menyebut, lebih dari 90 persen UMKM tidak menggunakan komputer dan hanya 10 persen yang menggunakan internet dalam menjalankan usahanya.
Belajar dari kenyataan tersebut, pelatihan dan pendampingan SC 2021 bawakan diperluas mencakup pemanfaatan teknologi dalam menjalankan usaha (kewirausahaan digital).
“Para pelajar, sebagai bagian dari golongan generasi Z, memiliki keunggulan karakter ‘true digital natives’ yang terpapar internet, jejaring sosial, dan penggunaan piranti seluler sejak dini," ujarnya.
Menurutnya, kedekatan generasi Z dengan teknologi mampu memberikan sudut pandang yang unik, tetapi efisien dan jitu dalam memecahkan kendala di lingkungan mereka. Dengan pendekatan ini, harapannya, ide bisnis dari para pelajar peserta SC 2021 bisa terus tumbuh menjadi UMKM yang solid dan terus berkembang.
Selama periode program, guru serta relawan dari mitra PJI ikut terlibat aktif dalam memberikan pendampingan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Para pelajar partisipan pun berkesempatan mengeksplorasi secara langsung bagaimana dunia usaha yang sesungguhnya, memperoleh gambaran lebih baik tentang keterampilan masa depan yang dibutuhkan untuk sukses, dan mulai mempertimbangkan kewirausahaan sebagai pilihan karier potensial.
Sementara itu, Brand and Marketing Communications Manager PT AIG Insurance Indonesia, Gusni Puspitasari mengatakan AIG berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan solusi berkelanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Gusni minta para peserta agar kreatifitas tidak berhenti sehingga bisa mengembangkan diri dan meraih mimpi.
Pada kesempatan yang sama, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari mengungkapkan, pemberdayaan generasi muda, terutama dalam ranah edukasi dan literasi keuangan serta pembekalan kewirausahaan, merupakan fokus kegiatan sosial kemasyarakatan Citi Indonesia yang tertuang dalam inisiatif global Citi Foundation.