Disetujui Jadi Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Ucapkan Terima Kasih kepada Komisi I DPR
Jenderal Andika Perkasa juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya untuk bisa menjadi Panglima TNI.
Hapus tes keperawanan
Selama memimpin matra darat, Andika telah melakukan sejumlah gebrakan.
Gebrakan yang dilakukan salah satunya penghapusan tes keperawanan bagi masyarakat yang akan bergabung menjadi anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Penghapusan tes keperawanan ini tak lepas dari faktor hasil evaluasi rekrutmen TNI AD pada Mei 2021.
"Soal himen atau selaput dara. Tadinya merupakan satu penilaian. Himennya utuh, himen ruptured (robek) sebagian, atau ruptured sampai habis. Sekarang tidak ada lagi penilaian itu," kata Andika dalam keterangan persnya yang disampaikan lewat video, Rabu (11/8/2021).
Selain itu, tidak ada lagi pemeriksaan secara khusus di bagian dalam vagina dan serviks.
Namun, pemeriksaan di bagian luar alat kelamin dan abdomen masih dilakukan dalam rangkaian tes kesehatan.
"Tidak ada lagi pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks, tetapi pemeriksaan genitalia luar, abdomen, tetap," ucap dia.
Bantu operasi Aprilia Manganang
Gebrakan Andika berikutnya adalah ketika membantu operasi kelainan hipospadia atau letak lubang kemih pada bayi laki-laki tidak normal yang diderita prajuritnya, Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang.
Kelainan ini diketahui setelah Andika mengantarkan Manganang ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Setelah menjalani operasi, Manganang kemudian berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang.
Majelis hakim juga mengabulkan permohonan Manganang terkait penggantian nama, yakni dari Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua," kata Andika di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).
"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Andika. (*)