Polman Bandung Mewisuda 303 Lulusan, Akan Bangun Kampus II di Majalengka Tahun Depan

Polman Bandung mewisuda 303 lulusan angkatan ke-43 program studi D-III (ahli madya) dan lulusan angkatan ke-19 prodi D-IV (sarjana terapan).

Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Cipta Permana
Penyelenggaraan wisuda lulusan angkatan ke-43 program studi D-III (ahli madya) dan lulusan angkatan ke-19 prodi D-IV (sarjana terapan), di Aula Kampus Polman Bandung, Jalan Kanayakan, Kota Bandung, Sabtu (30/10/2021). 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung mewisuda 303 lulusan angkatan ke-43 program studi D-III (ahli madya) dan lulusan angkatan ke-19 prodi D-IV (sarjana terapan), dalam gelaran wisuda tahun 2021.

Acara ini dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) karena situasi pandemi Covid-19.

Direktur Polman Bandung, Mohammad Nurdin, mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang tak pernah surut semangat juangnya dalam berkontribusi bagi peradaban manusia, maka tema wisuda yang diusung tahun ini yaitu, “To advance the quality and evolve the society by developing technology and innovation”. 

Tema tersebut digagas untuk mendorong mahasiswa dan lulusan vokasi untuk dapat berperan aktif dalam mengatasi paradigma dari kemajuan revolusi industri 4.0, dengan dituntut untuk dapat lebih memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang kompleks, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

"Ketersedian teknologi tinggi tren otomasi dan pertukaran data masa revolusi industri 4.0, akan membuat tatanan kehidupan menjadi penuh gejolak, ketidakpastian, kompleksitasan, dan ambiguitas. Dengan hadirnya konsep Society 5.0 dapat menjadi solusi akan hal tersebut," ujarnya dalam pidato wisuda di Aula Kampus Polman Bandung, Jalan Kanayakan Nomor 21, Kota Bandung, Sabtu (30/10/2021).

Menurutnya, dengan memosisikan mahasiswa dan lulusan Polman Bandung sebagai pusat dari perkembangan teknologi serta mendasarkan pada peranan manusia itu sendiri bersama teknologi yang sudah tercipta.

Sehingga keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan penyelesaian masalah sosial dapat terselesaikan melalui sistem yang terhubung satu sama lain.

Sebagai upaya mendukung hal tersebut, beberapa program pendidikan pun telah ditumbuh kembangkan oleh Polman Bandung.

Ada dua model pendidikan berbasis keindustrian yang dilakukan, yaitu pendidikan berbasis produksi yang secara umum lebih dikenal sebagai teaching factory dan program kooperatif magang di industri selama satu semester.

Kedua model pendidikan tersebut merupakan hasil karya inovatif para dosen Polman Bandung sejak tahun 1990-an.

Tujuannya untuk menghasilkan tenaga ahli di bidang manufaktur yang sesuai dengan kebutuhan akan tenaga ahli di Industri.

"Pada model pendidikan berbasis produksi ini dilaksanakan dengan cara mendatangkan produk dari industri untuk dijadikan media latihan bagi mahasiswa dan hasilnya harus memenuhi standar kualitas, harga, dan waktu penyelesaian yang ditetapkan bersama dengan pihak industri, QCD. Upaya ini diyakini dapat menjadi landasan pembentukan karakter lulusan yang unggul secara kompetitif," ucapnya.

Nurdin menuturkan, sejalan dengan tema wisuda tahun ini, Polman Bandung akan melakukan proses pendirian Polman Kampus II di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, mulai tahun depan.

Berdiri di atas lahan seluas 14 hektare, Kampus II Polman Bandung di samping berjuan meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) di Jawa Barat, namun juga mendukung terwujudnya pembangunan kawasan metropolitan Rebana yang menjadi misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved