Pengakuan Caslam, Dijambak sampai Penglihatannya Gelap, Dipukuli karena Dituduh Mencuri Dompet

Caslam (65), pemulung di Kabupaten Majalengka, mengaku dipukuli tidak hanya di satu tempat setelah insiden penemuan dompet.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Tribun Jabar / Eki Yulianto
Caslam (65), pemulung dari Desa Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka mendadak viral di media sosial lantaran diduga menjadi korban penganiayaan oleh warga. 

TRIBUNJABAR.ID - Caslam (65), pemulung di Kabupaten Majalengka, mengaku dipukuli tidak hanya di satu tempat setelah insiden penemuan dompet.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Cibogor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Pria yang bekerja sebagai pemulung itu dituduh mencuri dompet yang terjatuh itu mengaku dianiaya oleh warga sekitar.

Meski begitu Caslam tidak mengetahui siapa saja orang-orang yang memukulinya.

Baca juga: Polres Majalengka Benarkan Kakek Caslam Mencuri, Masalah Korban dan Pelaku Dalam Proses Mediasi

Caslam dan istrinya yang sakit stroke. (Dok. @erwinmoron_official) 
Caslam dan istrinya yang sakit stroke. (Dok. @erwinmoron_official)  ()

Bahkan Caslam mengalami penglihatan gelap setelah dijambak dari belakang.

Ia tidak bisa melawan karena kewalahan menerima pukulan.

Caslam hanya bisa pasrah saat badannya dihujani pukulan.

"Di kebun bambu saya ditendang ininya (bagian belakang badan), kalau di rumah di balai desa dipukul sana sini, dijambak sampai meuni poek (penglihatan gelap). Di jalan enggak tahu dipukulin siapa," ujarnya, dikutip dari video YouTube Pratiwi Noviyanthi, Jumat (29/10/2021).

Sebelumnya kakek Caslam viral setelah videonya dipukuli warga hingga tersungkur karena dituduh mencuri.

Ia mendapat simpati dari netizen di media sosial.

Menurutnya, ia tidak mengetahui dompet tersebut berisi uang.

Sosok Caslam dan Kronologi Dituduh Mencuri

Dalam video, terlihat sejumlah warga mengelilingi Caslam yang tengah duduk tak berdaya.

Ia dibentak, kemudian didorong, lalu dipukul di bagian kepalanya sampai tersungkur.

Sosok yang mendorong dan memukul kakek tersebut adalah beberapa orang yang berbeda.

Caslam adalah warga Desa Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Sehari-hari ia bekerja menjadi seorang pemulung. Biasanya, Caslam kerap mendatangi Desa Cibogor.

Caslam (65), pemulung dari Desa Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka mendadak viral di media sosial lantaran diduga menjadi korban penganiayaan oleh warga
Caslam (65), pemulung dari Desa Cicadas, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka mendadak viral di media sosial lantaran diduga menjadi korban penganiayaan oleh warga (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Demi mencari nafkah dari barang-barang bekas atau tak terpakai, Caslam biasa membawa gerobak rongsokan yang digowes.

Nasib nahas menimpa Caslam, ia dituduh mencuri tas berisi uang sebesar Rp 1,5 juta dan surat-surat berharga seperti SIM dan STNK.

Tas itu adalah milik Toto Sukarto (53), pedagang sayur keliling menggunakan motor.

Kepala Desa Cibogor, Ricky Harry Abriyanto mengatakan, peristiwa dalam video viral itu memang terjadi di daerahnya.

Kepala Desa Cibogor, Ricky Harry Abriyanto
Kepala Desa Cibogor, Ricky Harry Abriyanto (eki yulianto/tribun jabar)

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/10/2021). Ketika itu, Toto kehilangan tasnya saat beristirahat di warung, lalu ia mengambil petai cina di dekat warung tersebut.

Ricky mengatakan, di daerahnya petai cina bisa dikatakan sudah milik umum. Jadi, setiap orang bisa mengambilnya.

"Pak Toto ini pedagang, nah di sela-sela dagang, dia istirahat, ngopi dulu di warung.

"Di dekat warung itu ada pohon petai cina, terus dia ambil. Karena di sini mah, petai teh udah bisa dikatakan milik umum, apalagi ini pinggir jalan," ujar Ricky kepada TribunJabar.id di rumahnya, Kamis (28/10/2021).

Toto menaruh tasnya di bawah pohon ketika dirinya mengambil petai tiu.

Selesai mengambil petai, ia lupa membawa tasnya dan malah langsung pergi ke warung untuk lanjut meminum kopi.

Setelah beberapa saat ia tersadar dan kembali lagi ke bawah pohon tempat dirinya sebelumnya menyimpan tasnya.

"Setelah ingat, dia balik lagi ke pohon petai, ternyata tasnya sudah nggak ada. Saat dia ambil petai, di sana ada Pak Caslam, dan Pak Caslam ini pergi saat Pak Toto di warung," katanya.

Toto pun menduga Caslam mengetahui keberadaan tasnya. Ia langsung mencari keberadaan kakek pemulung tersebut.

"Akhirnya dia mendatangi gerobak Pak Caslam. Karena Pak Caslam ini biasa bawa gerobak rongsokan yang digowes. Tidak lama kemudian, Pak Caslam datang," kata Ricky.

Baca juga: Viral Kakek-kakek Dibentak dan Dianiaya di Majalengka, Ternyata Begini Awal Mulanya

Ketika ditanya mengenai tas oleh Toto, Caslam awalnya mengaku tak mengambilnya.

Hingga akhirnya warga lain mendatangi Toto dan Caslam.

"Pak Caslam akhirnya ngaku, tapi dengan syarat warga suruh bubar. Dia (Caslam) bilang tasnya disimpan di pekarangan rumah warga, masih di Desa Cibogor. Setelah itu, dia diminta mengambil tas itu.

"Tapi (setelah pergi) udah lama nggak datang-datang. Dia ngaku tasnya ditaruh di Blok Selasa. Nah, gerobak itu ditaruh di Blok Minggu, jaraknya sangat dekat," katanya.

Selanjutnya, Caslam tak kunjung datang. Sampai akhirnya warga berinisiatif mencari kakek pemulung tersebut.

Perangkat desa yang baru pulang dari rapat di Majalengka Kota juga ikut mencari.

Ketika itu, salah seorang perangkat desa mendapati Caslam. Saat dipanggil, Caslam menunjukkan gerak-gerik tak biasa.

"Kaya mau lari gitu. Akhirnya dibawa lah ke Balai Desa. Nah, di Balai Desa, dia sempat tidak ngaku, padahal tadi sudah ngaku. Setelah didesak akhirnya dia ngaku," ujarnya.

Ricky mengatakan, saat itu memang ada pemukulan. Menurutnya, kemungkinan warga kesal karena akhir-akhir ini banyak warga yang mengaku kehilangan barang.

"Kan nggak ada luka berati di bagian muka Pak Caslam. Terus setelah itu, dia juga masih bisa ketawa-ketawa. Itu, setelah dari luar, seperti di video itu.

"(Kemudian) dia dibawa masuk ke Balai Desa, biar lebih aman. Nah di dalam ini, dia sudah bisa senyum-senyum dan yang melakukan pemukulan itu bukan dari perangkat desa," kata Ricky.

Peristiwa itu berakhir damai. Ricky mengatakan, beberapa pihak yang berseteru sudah melakukan penandatanganan di atas materai.

Pihak Desa Cicadas juga turut diundang dalam pertemuan tersebut.

Desa Cicadas adalah tempat tinggal Caslam.

"Jadi sudah clear, sudah ada kekeluargaan dan Pak Caslam juga tampak baik-baik aja."

"Sekarang kondisi di sini yang normal, warga tetap beraktivitas. Pak Toto Alhamdulillah sudah dagang lagi. Dia dagang sayuran pakai motor, keliling gitu," katanya.

Caslam sendiri sudah buka suara terkait ia dituding mencuri tas. Ia menyebut, sebenarnya hanya menemukan tas, bukan mencurinya.

Baca juga: Dituduh Mencuri, Ini Pengakuan Caslam, Kakek Pemulung yang Viral Dianiaya Warga di Majalengka

"Jadi saya tuh sebenarnya menemukan tas, tapi disangka mencuri," ujar Caslam saat ditemui Tribunjabar.id, Kamis (28/10/2021).

Saat itu, Caslam enggan mengakui ia menyimpan tas karena takut dipukuli warga.

Ia mengaku menyimpan tas itu karena takut kena air dan basah.

Caslam mengatakan, jika ada orang yang merasa kehilangan, ia akan memberikan tas itu.

"Saya ketemu Pak Toto, saya bilang, tasnya mah ada, tapi Pak Toto jangan macam-macam, takut saya dipukulin warga," katanya.

Caslam berujar, ia belum melapor ke polisi terkait tindakan warga yang memukulnya.

"Tapi keluarga saya tidak terima dengan mereka," katanya.

Baca juga: Alissa Wahid Anak Gus Dur Sedih Lihat Kakek Majalengka Dipukul Dituduh Mencuri, Cari Pria Baju Merah

Sebagian artikel ini diolah dari laporan wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved