Pemkab Indramayu Bentuk Tim Gesit, Tim Khusus untuk Tangani Kasus Stunting, Ini Tugasnya

Tim Gesit ini nantinya akan ada di setiap desa untuk mengedukasi calon ibu di masa kehamilan dan ibu balita dengan pola asuh yang baik dan benar.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Launching Tim Gesit untuk menangani kasus stunting di Pendopo Indramayu, Rabu (27/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tim khusus disiapkan pemerintah Kabupaten Indramayu dalam menangani kasus stunting.

Tim tersebut bernama Tim Gesit atau Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Secara Terpadu.

Mereka terdiri dari unsur kesehatan, kader pembangunan manusia, TP PKK, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

Baca juga: 41 Ribu Balita di Indramayu Alami Stunting, Tertinggi di Jabar

"Angka stunting kita masih tinggi, mudah-mudahan dengan ini bisa segera turun," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Rabu (27/10/2021).

Nina Agustina mengatakan, saat ini, ada sebanyak 6.120 balita dari total 129 balita di Kabupaten Indramayu yang menderita stunting.

Jumlah tersebut masih tergolong tinggi dengan persentase sebesar 29,9 persen.

Penyebabnya, karena banyak pernikahan dini di Kabupaten Indramayu yang membuat orang tua tidak memiliki kesiapan yang matang hingga pola asuh anak yang kurang baik.

Mulai saat ini, disampaikan Nina Agustina, masyarakat harus lebih peduli dalam mempersiapkan generasi penerus.

Mereka harus memiliki persiapan yang matang sebelum menikah, pada saat kehamilan, dan pola asuh yang baik di 1.000 hari setelah kelahiran.

"Sehingga nanti bisa mendapatkan anak yang sehat," ujar dia.

Baca juga: Dua Penyebab Tingginya Stunting di Indramayu, Salah Satunya karena Banyaknya Pernikahan Dini

Masih disampaikan Nina Agustina, Tim Gesit ini nantinya akan ada di setiap desa untuk mengedukasi calon ibu di masa kehamilan dan ibu balita dengan pola asuh yang baik dan benar.

Lebih lanjut, ia berharap, dengan upaya ini target angka stunting seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo turun sampai 14 persen bisa tercapai.

"Kita juga akan bekerjasama dengan semua pihak, di sini kita sudah punya rumah produksi olahan menu sehat (Omset) yang sekarang sudah berjalan, kita juga punya beras stunting," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, Kecamatan Balongan menjadi lokasi fokus penanganan stunting.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved