Doa Harian

Bacaan Doa-doa yang Dibaca Ketika Marah Lengkap dengan Cara Menahan Marah Diajarkan Rasulullah SAW

Dalam Islam diajarkan cara menahan rasa marah, satu di antaranya dengan membaca doa agar meredam murka. Berikut doa-doa yang dibaca ketika marah

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Ilustrasi Ari Ruhiyat
Ilustrasi Berdoa 

TRIBUNJABAR.ID - Sahabat muslim, tahukah kamu? menahan marah adalah amalan terpuji yang dicintai Allah SWT.

Meski sederhana, Allah SWT menjanjikan surga bagi mereka yang bisa menahan marah tersebut.

Sifat marah memang bawaan pada manusia dan mengandung kemaslahatan dan juga manfaat.

Kemarahan yang bermanfaat adalah sebagaimana yang diterapkan pada tempatnya.

Namun, bila melampaui batas, maka akan menimbulkan bahaya dan memicu sifat tercela.

Baca juga: Doa-doa Memohon Petunjuk Ketika Bimbang dan Kesulitan Dalam Segala Urusan, Lengkap dengan Artinya

Illustrasi marah-marah
Illustrasi marah-marah (shutterstock)

Tak jarang, karena marah seseorang bisa melakukan perbuatan zalim hingga keji yang mengancam nyawa dirinya dan orang lain di sekitarnya.

Oleh karena itu, seyogyanya umat manusia bisa menahan marah.

Dalam Islam diajarkan cara menahan rasa marah tersebut.

Satu di antara mengatasi marah atau menahan marah itu yakni dengan cara berdoa.

Ternyata umat muslim dapat membaca doa ketika marah tersebut.

Berikut ini bacaan doa yang dibaca ketika marah

# Taawudz

Dalam setiap tindakan, manusia tak lepas dari gangguan setan.

Oleh karena itu, Islam selalu mengajarkan sebelum dan sesudah mengerjakan sesuatu membaca doa.

Seperti membaca Taawudz, bacaan doa memohon perlindungan dari setan.

Berikut bacaan Taawudz

أعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A ‘uudzubillahi minasy syaithoonir rojiim

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”

Allah SWT juga memperingatkan ini lewat firman-Nya dalam Al Quran Al-Araf :200.

 وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.”

Baca juga: Doa-doa Nabi Daud AS & Amalannya yang Jarang Diketahui, Mohon Kemudahan & Meluluhkan Hati yang Keras

Dikutip dari konsultasisyariah.com, bacaan doa ketika marah atau Taawudz ini diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana dijelaskan dalam hadis.

Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ

Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)

# Doa Meredam Murka

Selain Taawudz, doa ketika marah yang diajarkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ

Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.

Artinya, “Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”

Baca juga: Doa-doa yang Dibaca Nabi Yakub AS Mengadu Kesusahan dan Kesedihan kepada Allah SWT, Beserta Artinya

Demikian, itulah beberapa doa yang dibaca ketika marah dan termasuk dalam bacaan doa harian

Selain dengan membaca doa, masih ada beberapa cara menahan marah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Berikut cara menahan marah diajarkan Rasulullah SAW, dikutip dari almanhaj.or.id dan ummi.id :

1. Diam

Rasulullah SAW juga menganjurkan, bila ada sesuatu hal yang membuat marah maka sebaiknya diam.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih)

2. Mengambil air wudhu

Langkah kedua, bila rasa marah dalam diri setelah membaca Taawudz belum mempan, maka ambil air wudhu.

Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda: 

عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ 

“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.”

3. Mengubah posisi

Bila setelah berwudhu masih ada rasa marah dalam hati, maka coba untuk mengubah posisi.

Rasulullah juga menganjurkan bila sedang marah maka mengubah posisi.

Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu Rasulullah SAW bersabda: 

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلاَّ فَلْيَضْتَجِعْ 

“Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring .”(Hadits shahih)

Baca juga: Zikir Pendek yang Baik Dibaca Setelah Salat Duha, Doa yang Mengandung Keutamaan Luar Biasa

4. Bersujud atau salat sunah

Jika rasa marah tersebut masih belum cukum reda, maka dapat dilakukan bersujud atau mengerjakan salat sunah

Rasulullah dalam hadist Tirmidzi, menganjurkan bersujud bisa meredam amarah seseorang. 

“Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).

5. Berzikir

Solusi atau cara meredam marah lainnya adalah berzikir.

Selain terdapat pahala, berzikir adalah senjata meredam amarah.

Anjuran ini sebagaimana terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran: 135.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allâh, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.”

Demikian, itulah cara meredam marah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Menahan rasa marah termasuk akhlak baik dan tindakan terpuji. Demikian mulai sekarang bisa diamalkan sahabat muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Menahan marah adalah satu akhlak baik sederhana yang sangat dicintai Allah SWT.

Tak hanya itu, akhlak baik tersebut juga bisa mengantarkan muslim ke Surga.

Satu akhlak yang dicintai Allah SWT itu adalah manahan marah.

Menahan marah termasuk dalam akhlak baik dan terpuji.

Tak ayal, bila bisa mengamalkan akhlak baik ini dijanjikan Allah SWT surga.

Baca juga: Doa-doa yang Dibaca Nabi Sulaiman, Doa Meminta Kekayaan, Syukur Nikmat hingga Doa Menundukkan Jin

Sebagaimana hal ini pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis-nya:

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

“Janganlah engkau marah maka bagimu surga,” (HR Thabrani dalam Al Kabir: Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib, hadis shahih lighairihi).

Selain hadis tersebut, Rasululllah SAW menyebut barangsiapa yang menahan marah akan dijanjikan bidadari surga nantinya.

Dari Mu’adz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا – وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ – دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ

“Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat sehingga orang itu memilih bidadari cantik sesuka hatinya.” (HR. Abu Daud no. 4777 dan Ibnu Majah no.4186. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Bahkan Rasulullah SAW juga bersabda  orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan emosinya. 

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Yang namanya kuat bukanlah dengan pandai bergelut. Yang disebut kuat adalah yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari no. 6114 dan Muslim no. 2609).

Diterangkan dalam Al Quran, Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang bisa menahan marah.

Hal ini sebagaimana terkandung dalam dalam Al Quran penggalan Surat Ali Imran : 134.

وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved