Preman Masuk Pesantren Setelah Bakar Pedagang karena Alasan Ini, Diciduk Tanpa Perlawanan

Seorang premanberinisial IS (42) berhasil ditangkap aparat Polsek Teluknaga. IS merupakan pembakar orang di kawasan wisata Tanjung Pasir.

Editor: Giri
Kapolsek Teluknaga, AKP Anton, saat merilis penangkapan tersangka preman yang membakar seorang pedagang di kawasan wisata Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/10/2021). (Tribun Tangerang) 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang premanberinisial IS (42) berhasil ditangkap aparat Polsek Teluknaga. IS merupakan pembakar orang di kawasan wisata Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.

IS tega membakar pedagang berinisial LE, setelah tidak memberikan sejumlah uang yang diminta saat memalak

Uang itu hendak digunakan untuk membeli minuman keras.

Seusai melakukan aksi tersebut, IS melarikan diri ke salah satu pondok pesantren di Grobogan, Jawa Tengah, dengan dugaan berdalih ingin bertaubat.

"Tanpa perlawanan, pelaku kita tangkap di sebuah pesantren di Jawa Tengah dan langsung kita bawa ke sini," ujar Kapolsek Teluknaga, AKP Anton, saat menggelar konferensi pers di Polsek Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/10/2021) sore.

"Pelaku sengaja masuk pesantren untuk mengelabui polisi. Alasan IS ke pesantren itu berdalih ingin bertaubat, jadi dia diterima di sana," imbuh Anton.

Lebih lanjut Anton menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 24 September 2021 lalu, sekira pukul 23.00 WIB.

Saat itu, IS hendak kembali membeli minuman keras, karena yang dikonsumsi sebelumnya telah habis.

Untuk mendapatkan uang yang ingin digunakan membeli minuman keras, IS akhirnya memalak LE yang sedang berjualan sosis bakar.

Namun LE tidak memenuhi permintaan IS, karena memang tidak memiliki sejumlah uang yang diminta secara paksa itu.

Karena kesal korban tidak menurutinya, IS pun memukul korban dengan sebuah besi, akan tetapi LE berhasil menghindar. 

IS yang sedang dalam pengaruh alkohol, akhirnya naik pitam, ia melalukan aksinya dengan menyiramkan bensin ke tubuh LE, lalu membakarnya.

"Dari informasi yang berhasil kami terima, IS kerap kali memalak setiap pengendara yang melintas ataupun pedagang yang berjualan di kawasan wisata itu," kata Anton.

"IS memang tidak memiliki pekerjaan, setiap uang yang diterimanya dari hasil memalak, selalu digunakan untuk mabuk minuman keras," sambungnya.

Akibat insiden tersebut, LE terpaksa menerima kenyataan mengalami luka bakar pada tubuhnya yang mencapai 37 persen.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved