Kisah Inspiratif, Santri di Majalengka Ini Sukses Budi Daya Anggur Brasil dan Jalani Pendidikan S3
Deden Purbaya (30) adalah santri lulusan Pondok Pesantren Daar Al Tarbiyah Rajagaluh, Majalengka, Jawa Barat, pada 2015.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Deden Purbaya (30) adalah santri lulusan Pondok Pesantren Daar Al Tarbiyah Rajagaluh, Majalengka, Jawa Barat, pada 2015.
Namun, siapa sangka, meski memiliki latar belakang agama yang kuat, ia justru terbilang sukses di bidang yang lain.
Pria kelahiran 20 Maret 1991 ini justru sukses sebagai petani dalam membudidayakan tanaman anggur brasil.
Di tanah seluas 3.500 meter persegi di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, ia sudah memiliki ribuan bibit dan pohon anggur brasil.
Pencapaiannya itu dimulai saat Deden membantu orang tuanya bertani durian dan petai pada 2011.
"Jadi latar belakang orang tua itu bertani durian dan petai. Ceritanya, saat saya membantu orang tua bertani, salah satu konsumen meminta mencarikan bibit anggur brasil. Setelah kami cari kan, dari pohon yang kecil dengan harga Rp 80 ribu, ternyata konsumen itu berani beli seharga Rp 400 ribu. Dari situ potensi membudidayakan tanaman anggur brasil dimulai," ujar Deden kepada Tribun di kebunnya, Sabtu (23/10/2021).
Singkat cerita, Deden pun akhirnya bisa membudidayakan pohon anggur brasil hingga saat ini memiliki ribuan bibit.
Usahanya makin sukses saat ia bisa mempromosikan budi dayanya di media sosial dan makin dikenal oleh masyarakat luas.
"Nah, fokus pembibitan anggur brasilnya tahun 2016. Saat itu, saya juga telah lulus dari pesantren."
"Saya beli 3-4 batang pohon anggur brasil, yang salah satu pohonnya sekarang sudah tumbuh besar dengan telah menghasilkan ribuan bibit anggur brasil," ucapnya.
Menurut Deden, saat ini penjualan bibit anggur brasil sudah menjangkau hampir seluruh Indonesia.
Ketika menjual bibit anggur brasil, Deden mematok harga yang bervariasi, bergantung ukuran dan kesuburan si pohon tersebut.
"Untuk pemasarannya, yang rutin itu bibitnya. Untuk buahnya yang datang langsung untuk membeli buah ke kebun kami saja, sudah keteteran. Jadi kita lebih fokus ke bibitnya."
"Kalau bibitnya, dari harga Rp 60 ribu sampai Rp 280 ribu. Kalau pohonnya, di kisaran Rp 2,5 juta bergantung dari sudah banyak belumnya berbuah," jelas dia.