Perempuan Meninggal Dengan Wajah Ditutupi Plastik di Pangandaran, Pamit Mau Usaha Ayam Geprek
Keluarga menyebut Ai Nurlela (45) pergi dari rumah bermaksud mau jualan ayam geprek di Ciamis. Ai adalah korban yang ditemukan tewas di Pangandaran
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Pihak keluarga menyebut Ai Nurlela (45) pergi dari rumah Senin (18/10) siang, bermaksud mau jualan ayam geprek di Ciamis.
Ai adalah korban yang ditemukan tewas dengan kepala terbungkus kantung keresek di jalan desa Kampung Kiaralawang, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, Selasa (19/10).
"Istri saya pamit dari rumah hari Senin (18/10) siang. Ia bilang mau ke Ciamis usaha ayam geprek," kata Dede (50), suami korban, saat ditemui di rumah sewaannya di Gang Gunungceuri, Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jumat (22/10).
Menurut Dede tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari istrinya itu. Baik saat pergi maupun beberapa hari sebelumnya.
"Semuanya berjalan seperti biasa. Hanya saja pada hari Sabtu istri saya pamit mau ada kerjaan," ujar Dede.
Dede mengaku saat ini perusahaan tempatnya bekerja sering meliburkan karyawan akibat situasi ekonomi yang lesu.
"Akhirnya istri suka bantu-bantu cari nafkah," kata Dede.
Ia melanjutkan, istrinya baru pulang kembali ke rumah Senin (19/10) pagi. Namun siangnya berangkat lagi karena ada bisnis ayam geprek.
"Senin siang itu pertemuan kami terakhir dengan istri dan ibunya anak-anak," ujar Dede.
Tahu-tahu, Kamis (21/10), ada polisi datang mengabarkan soal penemuan mayat perempuan.
Petugas memperlihatkan wajah korban tapi Dede tak mengenalinya.
Namun ia akhirnya lemas setelah melihat celana panjang yang dikenakan korban. "Itu celana selalu dicuci saya. Jadi saya mengenali betul," kata Dede.
Suami Korban Didatangi Polisi
Suasana duka menyelimuti Dede (50), warga Gang Gunungceuri, Jalan Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Dede adalah suami almarhum Ai Nurlela (45) yang jasadnya ditemukan dengan kepala terbungkus kantung kresek di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Selasa (19/10).
Wajah Dede masih tampak sendu. "Saya tahu pertama kali setelah ada polisi datang ke rumah," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/10).
Dede menceritakan, sebelumnya ia tak mengetahui tentang kejadian yang menimpa istrinya.
"Tahu-tahu ada polisi datang dan kemudian memperlihatkan foto mayat perempuan. Polisi itu meminta agar saya meneliti seksama foto itu," ujar Dede.

Saat diperlihatkan wajah mayat, Dede mengaku tak mengenali. Namun ketika melihat celana yang dikenakan, ia pun langsung lemas.
"Saya sangat mengenal sekali celana itu, karena sering dicuci sama saya," kata Dede berlinang air mata.
Polisi itu menyebutkan bahwa Ai diduga menjadi korban pembunuhan dan mayatnya ditemukan di sebuah jalan desa di Kampung Kiaralawang, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Selasa (19/10) malam.
Seluruh anggota keluarga Dede akhirnya larut dalam kesedihan. Pasangan Dede-Ai memiliki enam anak. Dua diantaranya sudah berkeluarga.
Seluruh anggota keluarga menunggu di rumah, karena jenazah sedang dalam perjalanan menuju rumah duka, setelah menjalani autopsi di Bandung.
"Malam hari jenazah istri saya baru tiba, dan karena sudah dipersiapkan di makam, langsung dikuburkan di pemakaman sini," kata Dede. (*)