Anggota DPR RI Ini Heran Masih Ada yang Takut Vaksinasi Covid-19, Bahkan Ada yang Luar Biasa Menolak

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Program pemerintah melalui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum merata dilaksanakan.

Hal ini justru membuat heran Hj Nihayatul Wafiroh, anggota Fraksi PKB DPR RI, saat ditemui seusai kegiatan sosialisasi kesehatan BPJS di Gedung Ikatan Pengurus Haji Indonesia (IPHI) Kuningan, Rabu (20/10/2021).

"Saya merasa heran itu, ada di daerah Madura. Di sana warganya luar biasa menolak vaksinasi," kata Nihayatul kepada wartawan.

Dia menyebut kasus Covid-19 sekarang yang menjadi perhatian itu pelaksanaan vaksinasi.

Karena itu, saat masyarakat sudah mendapat vaksin Covid-19, ini tidak sangat berbahaya untuk kesehatan.

"Untuk skala nasional. Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama itu sekitar 53 persen dan untuk tahap kedua ini baru sekitar 35 persen. Dan Kuningan, untuk tahap kedua vaksinasi itu baru 27 persenan," kata dia lagi.

Politikus perempuan ini meminta kepada semua lapisan masyarakat, jangan takut saat mendapat kuota vaksin Covid-19.

"Ya, kepada teman-teman media saya minta sosialisasikan agar warga masyarakat mau divaksin."

"Terkait dengan jenis vaksin, Sinovac atau Atrazeneca itu sama saja," katanya.

Tentang artis yang menjadi sorotan pemerintah, Rachel Vennya, Nihayatul mengatakan kasus itu bukan soal sudah atau belum divaksin.

Namun, kasus artis perempuan itu mengenai kabur saat melakukan karantina.

"Jadi begini, artis itu kan dari luar negeri dan saat masuk Indonesia, harus menjalani karantina terlebih dahulu. Hari ketiga hingga delapan saat karantina itu bisa dilakukan swab tes atau PCR," katanya. (*)