Jamaah Umrah dan Haji Bisa Lakukan Ibadah ke Tanah Suci, FKS Patuh Jabar Masih Dilema Soal Biaya
Hal yang membuat dilema adalah keberangkatan umrah di masa Pandemi Covid-19 dengan harga melambung tinggi.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Meskipun Pemerintah Arab Saudi sudah membuka pintu bagi jamaah Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, namun Forum Komunikasi dan Silaturahmi Penyelenggara Travel Umroh dan Haji Jawa Barat (FKS Patuh Jabar) masih merasa dilema.
Sekertaris FKS Patuh Jabar, Wildan mengatakan hal yang membuat dilema adalah keberangkatan di masa Pandemi Covid-19 yang harganya masih melambung tinggi.
Padahal berbagai relaksasi sudah dilakukan ketika jamaah melakukan ibadah umrah dii Arab Saudi.
Baca juga: Umroh di Usia Muda ?? Baraya Tour Siap Melayani
"Sekarang di Arab Saudi sudah banyak aturan yang berubah seperti ketika salat, shafnya sudah rapat, penggunaan masker pun hanya di masjid saja, ketika di luar bisa lepas masker," ujar Wildan saat dihubungi, Senin (18/10/2021).
Ia berharap persiapan teknis dari Pemerintah Indonesia bisa terselesikan dengan cepat sehingga November bisa kembali normal.
Namun Wildan mengatakan, bagi jamaah yang tertunda akibat pandemi, tidak bisa berangkat pada November tahun ini.
Baca juga: BARAYA TOUR Siap Melayani Ibadah Umroh Anda
"Kecuali jika jamaahnya mau menambah biaya lagi soalnya tambah besar," ucapnya.
Alasan biaya yang dikeluarkan semakin tinggi dikatakan Wildan, karena ada biaya tambahan yang dipersiapkan.
"Indonesia masih menerapkan karantina sepulang umrah selama 5 hari dan itu bisa menambah Rp 5 juta untuk hootel, PCR, dan lainnya. Apalagi Kemenag juga memutuskan umrah satu pintu saja," kata Wildan.
Baca juga: BREAKING NEWS- Penerbangan Perdana Umroh dari BIJB Kertajati Majalengka Dilakukan Hari Ini
Maksud dari umrah satu pintu adalah, para jamaah dari provinsi manapun harus ke Jakarta dalam pemberangkatannya.
Karena, kata Wildan, mereka harus ikut karantina semalam di asrama haji dan ini akan dikenakan biaya kembali.
Ia berharap pada awal tahun 2022, kondisi akan kembali normal sehingga para jamaah bisa ibadah tanpa banyak biaya tambahan.