Oknum TNI yang Bantu Rachel Vennya Kabur dari Karantina Menunggu Sanksi, antara Disiplin atau Pidana
Dari pemeriksaan tersebut Herwin berharap mendapat data atau kemungkinan keterlibatan oknum lain.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kapendam Jaya, Kolonel ARH Herwin BS mengungkapkan pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada seluruh tenaga pengamanan yang terkait dalam kasus kaburnya selebgram Rachel Vennya dari karantina setelah pulang dari Amerika Serikat.
Dari pemeriksaan tersebut Herwin berharap mendapat data atau kemungkinan keterlibatan oknum lain.
"Pemeriksaan kepada seluruh tenaga pengamanan yang terkait, dalam arti dari kasus kejadian yang kemarin. Sehingga diharapkan kita dapat memperoleh data-data."

"Apabila nanti ada keterlibatan yang lain nanti akan kita sesuaikan dengan proses hukum yang ada," kata Herwin dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (15/10/2021).
Lebih lanjut Herwin menuturkan, tenaga pengamanan yang diperiksa di antaranya ada Satgas Bandara dan Satgas Pademangan.
Herwin pun menyebut pemeriksaan ini akan dilakukan dari hulu ke hilir.
"Jadi yang dipanggil ada satgas bandara, satgas pademangan, ini yang kemarin kami sampaikan bahwa pemeriksaan ini dari hulu sampai dengan ke hilir. Nah itulah perjalanan itu yang akan diperiksa," imbuhnya.
Untuk sementara ini oknum TNI yang membantu Rachel Vennya untuk kabur dari karantina hanya satu orang, yakni FS.
Herwin berharap setelah proses penyelidikan pelaku tidak akan bertambah.
Terkait motif pelaku Herwin menuturkan masih dalam pemeriksaan, tapi ia menekankan jika FS tidak menerima imbalan.
"Sementara pelakunya satu, mudah-mudahan tidak ada lagi. Untuk motif masih dalam pemeriksaan, tapi dari awal ini sudah dipertanyakan, yang bersangkutan juga tidak menerima imbalan," terang Herwin.
Sudah Dinonaktifkan
Herwin mengungkapkan, akibat membantu Rachel Venya kabur dari karantina, oknum TNI yang berinisial FS ini telah dinonaktifkan.
Kini FS pun sudah dikembalikan ke kesatuannya.
Lebih lanjut Herwin menyampaikan, terkait sanksi yang akan diberikan kepada FS nantinya masih menunggu penyelidikan dari polisi militer.