Penemuan Mayat di Subang

Fakta Yoris Vakum dari Yayasan Sejak Kasus Tuti dan Amalia Diselidiki, Kini Berencana Banting Setir

Sejak persitiwa perampasan nyawa ibu dan adiknya itu diselidiki, ternyata fakta Yoris kini vakum dari yayasan yang dikelolanya, berencana banting stir

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
KompasTV
Yoris anak tertua Tuti Suhartini korban perampasan nyawa di Subang saat diwawancari di 40 hari kematian dua korban kasus Subang 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang masih bergulir.

Sejak kematian Tuti dan Amalia itu diselidiki, sejumlah keluarga korban turut menjadi saksi.

Selain Yosef, suami Tuti sekaligus ayah dari Amalia, anggota keluarga yang menjadi saksi adalah Yoris.

Yoris adalah anak tertua dari Yosef dan almarhumah Tuti Suhartini sekaligus kakak dari Amalia Mustika Ratu.

Baca juga: Fakta Sebenarnya Hubungan Yoris dan Yosef Dalam Kasus Subang, Yosef Sampai Menangis Menitip Pesan

Sejak ditetapkan menjadi saksi dalam penyidikan kasus Subang itu, Yoris sebelumnya adalah pengelola yayasan.

Ia menjabat sebagai pengelola yayasan Sekolah Bina Prestasi Nasional, di Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Selain Yoris, kedua korban kasus Subang, Tuti dan Amalia juga menjabat sebagai Bendahara dan Sekretaris Yayasan.

Adapun jabatan Yosef diungkap Yoris sebagai pengawas dari yayasan tersebut.

Kini, sejak Tuti dan Amalia menjadi korban tragis itu, pengelolaan yayasan pun sempat terhenti.

Terlebih, yayasan pun turut disoroti dalam kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia itu.

Sejak persitiwa perampasan nyawa ibu dan adiknya itu diselidiki, ternyata fakta Yoris kini vakum dalam pengelolaan yayasan tersebut.

Hal ini diungkap Yoris dalam wawancara dikutip Tribunjabar.id dari tayangan tvOneNews, (6/10/2021).

Baca juga: Fakta Lain Kasus Subang Diiringi Konflik Keluarga, Yayasan, Hubungan Tuti, Istri Kedua dengan Yosef

Diakui Yoris kini dirinya tak lagi terjun langsung dalam mengelola yayasan tersebut.

Ia pun mengungkapkan tak tahu nasib yayasan ke depannya.

“Vakum aja kayaknya, vakum, saya juga enggak tahu sih ke depan gimana,” ungkap Yoris.

Kendati begitu, vakum dari yayasan Yoris mengungkapkan sementara ini ia berencana banting stir.

Yoris mengaku sementara ini ia akan banting stir untuk berdagang dengan sang istri, Yanti Jubaedah.

“Kalau saya mungkin berencana sama istri mau dagang, fokusin dulu ke dagang sekarang,” ujarnya.

Terkait yayasan, Yoris tak memungkiri adanya sengkarut konflik keluarga di tubuh yayasan.

Ia menceritakan polemik yayasan sudah terjadi sejak dulu terutama terkait hadirnya istri muda sang ayah, Yosef.

Yoris menegaskan dirinya bukan berarti menyudutkan pihak manapun.

Ia menjelaskan keterangannya itu ia sampaikan sebagaimana fakta yang dialaminya selama ini.

Adapun keterangan untuk publik pun kata Yoris sesuai dengan apa yang ia sampaikan di BAP dalam pemeriksaan kesaksian kepolisian.

Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia.
Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Baca juga: Saling Tuduh Menuduh dalam Kasus Subang, Yoris Klarifikasi: Kita Berpegang Asas Praduga Tak Bersalah

Saat disinggung soal kehidupannya setelah peristiwa yang menimpa ibu dan adiknya, diakui Yoris kehidupannya berubah.

Yoris mengaku sejak peristiwa tragis menimpa ibu dan adiknya, ia pun merasa ketakutan.

Kendati begitu, Yoris menguatkan ketakutan tersebut tak sebesar rasa kehilangan dua orang yang disayanginya.

“Rasa takut sih ada ya, tapi gak terlalu besar, rasa kehilangan Amel sama Mamah aja sih,” ungkap Yoris, dikutip Tribunjabar.id dari wawancara tvOneNews, Rabu (6/10/2021).

Yoris pun mengenang bagaimana semasa hidup Amel dan Tuti yang kerap menghabiskan waktu bersamanya.

Kini, sosok kedua orang yang dicintainya itu tak lagi ada.

Tak dipungkiri, sejak peristiwa perampasan nyawa yang menimpa ibu dan adiknya itu, Yoris juga mengungkap fakta bahwa kehidupannya berubah.

Diakui Yoris, sejak kehilangan Tuti dan Amalia dirinya menjadi menutup diri.

Bahkan sejak peristiwa itu ia mengaku dirinya dan sang istri, Yanti Jubaedah tak berani tidur di rumah.

Terkadang untuk menghindari rasa takut itu, Yoris mengatakan dirinya pun kerap pindah-pindah rumah.

Sesekali ia menginap di rumah kerabat hingga di rumah mertua Yoris.

Ia mengatakan sengaja pindah-pindah rumah karena waswas dan untuk menghindari rasa ketakutan tersebut.

Kendati begitu, Yoris pun menguatkan dirinya bahwa kejadian yang menimpa keluarganya itu perlu ia hadapi.

“Tapi ya mau gimana lagi gitu ya, kita harus benar-benar hadapi.,” ujar Yoris.

Baca juga: Seusai Makam Amalia Subang Dibongkar, Tiba-tiba Ada Keluarga Diperiksa Polisi

Curhatan Mimin Sejak Kasus Subang

Mimin Mintarsih (51) istri muda Yosef (55) saat selesai mendoakan kedua korban perampasan nyawa di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (27/9/2021).
Mimin Mintarsih (51) istri muda Yosef (55) saat selesai mendoakan kedua korban perampasan nyawa di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (27/9/2021). (Dwiky Maulana Vellayati/Tribun Jabar)

Setelah akhirnya memberanikan diri muncul ke publik, istri muda Yosef, Mimin Mintarsih blak-blakan menceritakan curhatan mengaku merasa tertekan karena tertuduh.

Mimin Mintarsih blak-blakan melampiaskan perasaannya yang kerap disudutkan dalam kasus Subang.

Bahkan, Mimin menangis tertekan mengaku hidupnya kini tak bebas.

Diakui Mimin untuk sehari-hari makan saja kini ia hanya menerima pemberian dari kerabatnya.

“Hidup saya ke mana-mana juga kayaknya sempit sekali, sampai makan pun anak saya, saudara saya yang ngasih,” ungkap Mimin sembari menahan tangis.

Mimin mengaku sejak kasus Subang itu ia tak bisa leluasa ke mana-mana.

Kemudian Mimin pun menceritakan hubungannya dengan Yosef kini pun renggang karena pisah ranjang.

Sejak kejadian itu, diakuinya Yosef tidak pernah pulang ke rumahnya.

Ia pun curhat sebagai seorang istri dirinya tak bisa mencari nafkah, dan tidak ada lagi yang menafkahinya.

“Suami pun dari hari itu sampai sekarang gak ada pulang,”

“Saya gak bisa nyari nafkah, gak ada yang nafkahi, anak saya sama saudara saya,” ucap Mimin sembari menangis.

Dari kejadian ini, Mimin berharap kepada masyarakat agar tak memojokkan dirinya dan anak-anaknya.

Ia menegasnya dirinya dan anak-anaknya tidak tahu menahu atau terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved